Abstract
INDONESIA:
Pencapaian hasil belajar yang berkualitas merupakan salah satu tujuan pembelajaran dalam berbagai bidang mata pelajaran. Dalam penelitian ini khususnya pada mata pelajaran matematika.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar, tingkat hasil belajar, serta hubungan motivasi belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VI di MI Darussalam Kolomayan Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar.
Penelitian ini dilakukan di MI Darussalam Kolomayan Wonodadi Blitar. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI yang berjumlah 22 siswa. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil uji validitas skala motivasi belajar dari 42 item terdapat 27 item yang valid sedangkan hasil uji reliabilitas skala motivasi belajar memperoleh skor α = 0.913. Analisis data menggunakan korelasi product moment dan perhitungannya menggunakan komputer dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi belajar dalam kategori sedang dengan taraf prosentase 59.09% dan tingkat hasil belajar matematika termasuk dalam kategori sedang dengan taraf prosentase 50%. Hasil analisis korelasi product moment diperoleh tingkat koefisien korelasi sebesar 0.039<0.050 dengan taraf signifikan 0.442.Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang positif dan cukup signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VI. Jadi, semakin tinggi tingkat motivasi belajar akan diikuti peningkatan hasil belajar demikian juga sebaliknya.
ENGLISH:
Achievement of quality learning is one of the goals of learning in various subject fields. In this research focus on mathematics subject.
The objectives of this study is to determine the level of learning motivation, the level of learning outcomes, as well as the relationship between learning motivation and learning outcomes in mathematics, sixth grade students in MI Darussalam Kolomayan Wonodadi Blitar.
This research was conducted in MI Darussalam Kolomayan Wonodadi Blitar. The sample in this research is class VI totaling 22 students. Methods of data collection using questionnaires, observation, interviews, and documentation. The validity test results of learning motivation scale of 42 items, there are 27 valid items, while the reliability test results of learning motivation scale scored α = 0913. Data analysis using product moment correlation and calculation using a computer with SPSS 16.0 for Windows.
The results showed that the level of learning motivation in the medium category with a percentage 59.09% level and the level mathematics learning outcomes included in the medium category with a level percentage 50%. Results of correlation analysis product moment correlation coefficient obtained level 0.039 <0.050 with a significance level 0.442. It means that there is a positive and significant between learning motivation and learning outcomes in mathematics student sixth grade. So, the higher level of learning motivation will be followed by improvement of learning outcomes and vice versa.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan memegang peranan penting untuk mengembangkan kualitas
sumber daya manusia dan mampu berkompetensi dalam perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK), sehingga pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya
disertai dukungan dari guru, orang tua murid dan masyarakat yang turut serta dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan. Berbicara mengenai mutu pendidikan maka
tak lepas dari proses belajar mengajar. Secara formal, kegiatan belajar
mengajar berlangsung di sekolah dan setiap siswa diberikan materi sesuai dengan
tingkat usia, lingkungan sosial budaya, serta kegiatan pemerintah (Andartari
dkk, 2013: 2). Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal mempunyai
misi dan tugas yang berat, juga bisa dikatakan bahwa sekolah berperan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dalam arti menumbuhkan, memotivasi dan
mengembangkan nilai-nilai budaya yang mencangkup etika, logis dan praktis,
sehingga tercipta manusia yang utuh dan berakar pada budaya bangsa
(Wahjosumidjo, 2010: 173) Tidaklah mudah untuk mengetahui tinggi rendahnya
kualitas hasil belajar siswa, termasuk untuk menentukan kualitas mata pelajaran
matematika.
Matematika merupakan mata
pelajaran yang dipelajari oleh semua siswa mulai dari SD hingga SLTA dan bahkan
sampai di perguruan tinggi. Ada 2 banyak alasan tentang perlunya matematika
diajarkan kepada siswa. Cornelius (1982, dalam Abdurrahman, 2003: 253)
mengemukakan lima alasan perlunya belajar matematika, karena matematika
merupakan sarana berfikir yang jelas dan logis, sarana untuk memecahkan masalah
kehidupan sehari-hari, sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi
pengalaman, sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan sarana untuk
meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Materi mata pelajaran
matematika yang diajarkan di SD mencakup tiga cabang, yaitu aritmatika,
aljabar, dan geometri (Abdurrahman, 2003: 253) Semua materi yang diajarkan
tersebut membutuhkan daya ingat dan nalar yang cukup tinggi, sehingga tidak
jarang siswa mengalami kesulitan dalm memahami materi pelajaran. Pencapaian
hasil belajar yang berkualitas merupakan salah satu tujuan pembelajaran
berbagai bidang mata pelajaran. Demikian pula pada mata pelajaran matematika
yang merupakan pokok bahasan dalam peneltian ini. Hasil belajar pada mata
pelajaran matematika yang optimal merupakan tolak ukur keberhasilan siswa dalam
belajar mata pelajaran matematika. Akan tetapi, fakta lapangan berdasarkan
hasil wawancara dengan guru matematika kelas VI pada tanggal 26 November 2014
jam 08:00 WIB bahwa pada saat ini di MI Darussalam Kolomayan siswa kelas VI hasil
belajar pada mata pelajaran matematika masih banyak yang kurang optimal,
sebagian siswa kelas VI belum bisa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang telah ditentukan. Diduga karena kurangnya motivasi belajar, baik dari guru
maupun 3 dari siswa. Hal tersebut terbukti dengan hasil observasi peneliti pada
saat siswa mengikuti mata pelajaran matematika pada tanggal 27 November 2014
jam 09.00 WIB bahwa kurangnya peran guru matematika dalam menciptakan suasana
kegiatan belajar mengajar matematika kelas VI, sehingga mengakibatkan masih
adanya siswa kurang memperhatikan guru, malas belajar di kelas, malas mengulas
pelajaran di rumah, dan kurang terampil mengerjakan soal yang diberikan guru.
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, salah satunya
terdapat faktor motivasi belajar. Menurut Winkle motivasi belajar (1996, dalam
Suwarni, 2012: 4) adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberi arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi
belajar di sekolah menurut Tadjab (1994: 103) secara garis besar ada dua yakni
motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung.
Hal ini mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam
belajar (Uno, 2013: 23) Motivasi dalam diri siswa (intrinsik) merupakan faktor
penenentu keberhasilan pembelajaran karena menurut Suprihatiningrum (2013: 86)
Motivasi instrinsik ini akan menimbulkan minat dan ingin keikutsertaan dalam
belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik dapat timbul salah satunya dengan peran
guru sebagai fasilitator yakni memberikan kemudahan dalam proses 4 belajar
mengajar. Misalnya dengan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang
sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar
mengajar akan berlangsung secara efektif (Sardiman, 2011: 146) Karena motivasi
ektrinsik secara kontinyu dari seorang guru kepada siswa itu sangatlah penting,
sebagai penunjang keberhasilan proses belajar siswa. Selain motivasi belajar
dari seorang guru, siswa akan giat meningkatkan proses belajarnya ketika siswa
tersebut telah mengetahui hasil belajar yang dicapainya. Sebagaimana penelitian
yang dilakukan oleh Wasty Soemanto (2003, dalam Hamdu & Agustina, 2011: 82)
menyebutkan bahwa pengenalan seseorang terhadap prestasi belajarnya adalah penting,
karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih
berusaha meningkatkan prestasi belajarnya. Hal di atas dilatar belakangi oleh
penelitian (Pratuti & Koeswanti, 2013) dengan judul hubungan motivasi
belajar dengan hasil belajar pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kranggan
Temanggun.
Metode penelitian ini menggunakan penelitian korelasional. Analisis
korelasi dalam penelitian ini menggunakan analisis product moment dari person
dengan bantuan program perhitungan statistik SPSS 20.0 for windows. Peneliti
menggunakan motivasi belajar sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar
sebagaai variabel terikat (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
positif signifikan antara motivasi dan hasil belajar mata pelajaran PKN pada
siswa kelas VII Negeri 1 Kranggan di Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung
Semester I tahun ajaran 2012/2013. 5 Penelitian ini juga dilatar belakangi
penelitian yang dilakukan oleh Setyowati (2007) mengenai pengaruh motivasi
belajar terhadap hasil belajar kelas VII SMP 13 Semarang. Metode penelitian ini
menggunakan angket (kuesioner), dokumentasi dan observasi. Peneliti menggunakan
motivasi belajar sebagai variable bebas (X) dan hasil belajar sebagai variabel
terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar pada siswa kelas
VII SMPN 13 Semarang dalam kategori cukup. Hasil belajar yang dicapai siswa
kurang memuaskan, terlihat dari hasil analisis angket yang disebar. Dari
indikator yang dijadikan parameter analisis penelitian dapat diambil kesimpulan
bahwa hasil belajar siswa sebagian besar memperoleh nilai ratarata dibawah
angka 7 untuk semua mata pelajaran. Terdapat juga penelitian yang dilakukan
oleh Hamdu dan Agustina (2011) dengan judul pengaruh motivasi belajar siswa
terhadap pestasi belajar IPA di sekolah dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas
IV SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Dengan menggunakan
metode korelasi. Korelasi deskriptif ini dilakukan sebagai studi kasus terhadap
siswa kelas empat Sekolah Dasar. Data-data dikumpulkan melalui questionare
instrument dari variable motivasi belajar dan juga hasil test siswa sebagai
variable rata-rata pencapaian siswa. Hasil dari data-data diproses melalui
perhitungan statistik dan korelasi rata-rata, didapat melalui penggunaan SPSS
16.0. Hasil penelitian ini juga menginformasikan terdapat pengaruh yang
signifikan antara motivasi terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini berarti
bahwa jika siswa memiliki motivasi dalam belajar, maka prestasi belajarnya 6
pun akan baik (tinggi). Sebaliknya jika siswa memiliki kebiasaan yang buruk
dalam belajar, maka prestasi belajarnya pun akan buruk (rendah).
Kemudian penelitian yang
telah dilakukan oleh Widayani (2011) dengan judul hubungan antara persepsi
peserta didik pada mata pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika
kelas X MA NU Nurul Huda Mangkang. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi
antara dua variabel. Sampel penelitian sebanyak 40 responden, menggunakan
teknik proporsional random sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen
angket untuk menjaring data persepsi peserta didik (X) dan soal tes untuk
menjaring data hasil belajar (Y). Instrumen soal sebelum digunakan untuk
mendapat data yang objektif terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda. Data penelitian terkumpul
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian
hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan persepsi peserta didik
pada mata pelajaran Matematika dengan hasil belajar matematika, ditunjukkan
oleh koefisien korelasi (r) 0,712 pada taraf signifikan alpha = 0.05 . (2)
Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa hubungan antara persepsi peserta
didik pada mata pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika searah.
Hal ini berarti ada hubungan yang positif antara persepsi peserta didik pada
mata pelajaran matematika dengan hasil belajar matematika yang signifikan.
Besarnya hubungan antara persepsi peserta didik dengan hasil
belajar adalah 0,712. Melihat dari besarnya hubungan tersebut, bisa dikatakan
hubungan persepsi peserta didik dengan hasil belajar matematika kuat.
Berdasarkan hasil 7 penelitian ini diharapkan akan menjadi informasi dan
masukan bagi para sivitas akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar mata
kuliah jurusan dan program studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
agar bisa membuat matematika menjadi mata pelajaran yang disenangi, supaya
peserta didik memiliki pandangan atau persepsi yang lebih baik lagi terhadap
matematika, sehingga akan mendorong peserta didik untuk lebih semangat dan
termotivasi dalam belajar. Sehingga hasil belajar Matematika menjadi lebih baik
lagi. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil
Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VI di MI Darusalam
Kolomayan, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar Tahun ajaran 2014/2015
B.
RUMUSAN
MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat motivasi belajar pada mata pelajaran
matematika siswa kelas VI di MI Darusalam Kolomayan Tahun ajaran 2014/2015? 2.
Bagaimana tingkat hasil belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VI
di MI Darusalam Kolomayan Tahun ajaran 2014/2015? 3. Adakah hubungan motivasi
belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas VI di
MI Darusalam Kolomayan Tahun ajaran 2014/2015?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini
adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar pada mata pelajaran
matematika siswa kelas VI di MI Darusalam Kolomayan Tahun ajaran 2014/2015? 2.
Untuk mengetahui tingkat hasil belajar pada mata pelajaran matematika semester
1 siswa kelas VI di MI Darusalam Kolomayan Tahun ajaran 2014/2015? 3. Untuk
mengetahui hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran
matematika semester 1 siswa kelas VI di MI Darusalam Kolomayan Tahun ajaran
2014/2015?
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi khazanah keilmuan psikologi dan pengembangan khazanah
keilmuan psikologi, khususnya psikologi pendidikan.
2. Manfaat secara praktis a. Penelitian ini dapat berguna sebagai
masukan bagi guru kelas VI MI Darussalam Kolomayan Kec. Wonodadi Kab. Blitar
untuk meningkatkan hasil belajar siswanya terutama pada mata pelajaran
matematika b. Memberikan sumbangan pemikiran dan perbaikan dalam penanganan
masalah motivasi belajar terhadap hasil belajar terutama pada mata 9 pelajaran
matematika di MI Darussalam Kolomayan Kec. Wonodadi Kab. Blitar pada masa yang
akan datang.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar pada mata pelajaran matematika kelas VI di MI Darusalam Kolomayan, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar Tahun Ajaran 2014/2015" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
1 comment:
شركة نقل عفش بخميس مشيط
شركة نقل اثاث بخميس مشيط
نقل العفش بخميس مشيط
شركات نقل العفش بخميس مشيط
نقل اثاث بنجران
نقل عفش بنجران
شركة نقل عفش بنجران
شركة نقل اثاث بنجران
شركات نقل العفش بنجران
Post a Comment