Abstract
INDONESIA:
Penguasaan bahasa asing dianggap sebagai sumberdaya yang cukup penting di era yang semakin berkembang ini. Karena bahasa merupakan salah satu media untuk bisa membantu interaksi antar individu dengan baik. Saat ini telah banyak lembaga pendidikan yang juga telah menerapkan penggunaan bahasa asing dalam sistemnya. Salah satunya adalah Islamic Boarding School of Al Mutazam Mojokerto, sebuah pondok pesantren yang menerapan sistem penggunaan bahasa billingual (Bahasa arab dan Inggris). Kepatuhan santri terhadap peraturan terutama peraturan penggunaan bahasa billingual tentunya tidak terlepas dari faktor lingkungan yang ada disekitarnya, terutama teman sebaya yang dianggap cukup berperan dalam hal ini. Karena interaksi santri lebih banyak dengan teman-temannya daripada dengan pihak lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dukungan social teman sebaya dan tingkat kepatuhan terhadap peraturan penggunaan bahasa bilingual pada santri Islamic Boarding School of Al Multazam Mojokerto. Serta untuk menguji apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan kepatuhan terhadap peraturan penggunaan bahasa billingual pada santri Islamic Boarding School of Al Multazam Mojokerto.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Subjek penelitian berjumlah 25% dari populasi yakni 75 santri Islamic Boarding School of Al Multazam Mojokerto yang dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan obeservasi, wawancara dan kuisioner. Analisis keseluruhan komputasi data dilakukan dengan bantuan fasilitas konputer program SPSS 16.0 for windows.
Hasil menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial teman sebaya yang dimiliki santri Islamic Boarding School of Al Multazam Mojokerto sebagian besar berada pada kategori sedang dengan prosentase 61,4%, tingkat kepatuhan terhadap peraturan penggunaan bahasa bilingual pada santri Islamic Boarding School of Al Multazam Mojokerto sebagian besar berada pada kategori sedang dengan prosentase 53,3%. Dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan kepatuhan terhadap peraturan penggunaan bahasa bilingual santri dengan angka koefisiensi korelasi rxy sebesar 0,449 dengan taraf signifikansi P=0,000 (P˂0,05).
ENGLISH:
Foreign language mastery is regarded as an important resource in this growing era. Because language is a medium for helping interaction between individuals. Currently, many educational institutions also implemented the use of foreign languages in the system. One is the Islamic Boarding School of Al MutazamMojokerto, a boarding school that use bilingual language system (Arabic and English languages). The studentobedienceto the rules, especially rulesabout billingual language use must not be separated from environmental factors that are nearby.Especially peers who are considered instrumental in this regard.Because the students have more interaction with their friends than with others. This study aims to determine the level of peers social support and the level of obediencetothe rulesof bilingual uses on Islamic Boarding School of Al Multazam students inMojokerto. And to examine whether there is a correlation between peers social support with obedience tothe rules of billingual useson Islamic Boarding School of Al Multazamstudents inMojokerto.
The method used in this study is a quantitative correlation. Subject study amounted to 25% of the population . There are 75 students of Islamic Boarding School of Al MultazamMojokerto were selected using cluster sampling technique. To collect the data¸ researcher uses observation, interview and questionnaires. The overall analysis of data computation is done with the help of the computer is the facility SPSS 16.0 for Windows.
The results showed that the level of peer social support of Islamic Boarding School students of Al MultazamMojokerto mostly in middle category with a percentage of 61.4%, the level of obediencetothe rules of billingual uses on Islamic Boarding School of Al Multazam students Mojokerto mostly in medium category with a percentage of 53.3%. And there is a significant positive correlation between peers social support with obedience tothe rules of billingual useson Islamic Boarding School of Al Multazam students in Mojokerto.correlation coefficient r xy numbers of 0.449 with a significance level of P = 0.000 (P˂0,05)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Perkembangan teknologi dan
ilmu pengetahuan memberikan tuntutan kepada setiap orang untuk dapat
meningkatkan dirinya. Salah satu modal untuk membentuk sumber daya yang
berkualitas adalah dengan penguasaan bahasa asing. Dengan bahasa, komunikasi
antar manusia dapat terhubung dengan baik. Sebagaimana dalam kehidupan nyata
disimpulkan bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi
dengan sesama dan tidak terlepas dari saling ketergantungan diantara keduanya.
Seperti yang telah kita ketahui, Ilmu pengetahuan yang telah berkembang di
dunia banyak disampaikan menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Sehingga untuk
mempelajari ilmu pengetahuan di dunia, perlu adanya pemahaman tentang bahasa
asing. Terutama bahasa internasional seperti bahasa inggris. Bahasa inggris
dianggap cukup penting untuk dipelajari karena bahasa ini telah banyak
digunakan dalam penyampaian ilmu pengetahuan di seluruh dunia. Di Indonesia
telah banyak lembaga pendidikan yang didirikan dengan memberi kebijakan untuk
mengembangkan kemampuan bahasa siswa, dimana para siswa diajarkan atau
dibiasakan untuk menggunakan bahasa inggris atau bahasa asing lainnya dalam
penyampaian materi yang diberikan 2 (Kasarie, 2013). Salah satu lembaga yang
juga menerapkan sistem billingual adalah Islamic Boarding School of Al Multazam
di Mojokerto. Ini adalah yayasan yang memadukan antara pondok pesantren dengan
sekolah formal tingkat SMP dan SMA. Selain dalam penyampaian materi di sekolah,
penggunaan bahasa sehari-hari di asrama ini juga menerapkan dwibahasa
(bilingual) yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris kepada seluruh santrinya.
Hurlock (1993) mengemukakan bahwa Dwibahasa (Billingualism) adalah kemampuan
menggunakan dua bahasa. Dalam hal ini, kemampuan yang dimaksud bukan hanya
kemampuan berbicara dan menulis tapi juga kemampuan memahami apa yang
dikomunikasikan orang lain secara lisan maupun tertulis. Penggunaan bahasa
bilingual (bahasa arab dan bahasa inggris) dalam asrama ini merupakan salah
satu peraturan yang seharusnya ditaati oleh seluruh santri. Berdasarkan data
yang diperoleh dari organisasi kepengurusan santri di pondok pesantren ini,
terdapat peningkatan yang positif dalam hal kedisiplinan penggunaan bahasa
billingual santri. Pada bulan Oktober, jumlah santri yang melanggar peraturan
bahasa masih diatas 50% dari jumlah seluruh santri.
Pada bulan November terdapat peningkatan dalam hal kedisiplinan
bahasa karena jumlah pelanggar semakin menurun menjadi 30% dan data terakhir
yaitu pada bulan Januari terdapat penurunan jumlah santri yang melanggar
peraturan bahasa yaitu sekitar 20%. Menurut hasil wawancara yang dilakukan 20
Desember 2014 pada tutor pendamping santri sehari-hari, kepatuhan santri lebih
meningkat 3 daripada sebelumnya. Setelah ditambahkannya kegiatan baru di bidang
bahasa yang pelaksanaannya diklasifikasikan berdasarkan kelas masingmasing
santri. Dengan adanya program yang mewajibkan santri Islamic Boarding School of
Al Multazam Mojokerto menggunakan bahasa billingual, tentunya memunculkan
peraturan mengenai bahasa harus digunakan dalam keseharian santri yaitu bahasa
arab dan bahasa inggris. Selain itu santri juga diwajibkan untk mengikuti semua
kegiatan bahasa yang menunjang perkembangan bahasa santri sendiri seperti kegiatan
pemberian vocabulary dan kegiatan pengembangan bahasa asing. Jika santri tidak
mengikuti peraturan yang ditetapkan, maka santri harus menerima konsekuensi
atau hukuman sesuai ketentuan. Setelah mengalami penurunan dalam bidang bahasa
seperti penggunaan bahasa daerah atau bahasa Indonesia dalam keseharian dan
terkadang ada santri yang membolos untuk tidak mengikuti kegiatan vocabulary
serta kegiatan pengembangan bahasa asing, akhir-akhir ini terdapat peningkatan
yang cukup baik. Santri yang tidak menggunakan bahasa billingual dalam
keseharian semakin berkurang dan dalam kegiatan pengembangan bahasa asing,
dalam arti santri mau berusaha untuk selalu menggunakan bahasa arab dan bahasa
inggris di lingkungan pondok pesantren dan tidak menggunakan bahasa daerah
masing-masing ataupun bahasa Indonesia. Dan dalam kegiatan pengembangan bahasa
asing, santri lebih mudah dikondisikan untuk mengikuti kegiatan dengan baik.
Sehingga jumlah pelanggar peraturan dalam bidang bahasa semakin berkurang. 4
Dengan kata lain kepatuhan santri terhadap peraturan penggunaan bahasa
billingual semakin meningkat. Pembentukan suatu peraturan tentunya memiliki
fungsi tertentu.
Hal ini tentunya berkaitan
dengan bagaimana orang-orang di lingkungan tersebut menyikapi peraturan yang
telah dibentuk. Agar peraturan yang terbentuk dapat berfungsi sebagaimana
mestinya dan juga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki, perlu adanya sikap
patuh dari masyarakat atau orang-orang yang dikenai peraturan. Stern dalam
Darlik (2000) berpendapat bahwa lingkungan merupakan salah satu faktor dari
luar yang mempengaruhi kedisiplinan, terutama dukungan sosial dari lingkungan.
Hal ini dapat mempengaruhi seseorang untuk bersikap disiplin (Wicaksono, 2014).
Hurlock (dalam Fiana, 2013) mengemukakan bahwa kepatuhan sangat dibutuhkan oleh
mereka yang yang ingin bahagia dan menjadi orang yang baik dalam hal
penyesuaian diri. Dengan disiplin, individu bisa diterima oleh anggota kelompok
sosial karena belajar berperilaku dengan cara yang diterima masyarakat. Feldman
(dalam Kusumadewi, Hardjajani, & Priyatama, 2012) mendefinisikan kepatuhan
sebagai perubahan sikap dan tingkah laku seseorang untuk mengikuti permintaan
atau perintah orang lain. Sikap dan perilaku taat dalam menjalankan peraturan
yang telah ditetapkan seperti ini dapat membantu berfungsinya suatu peraturan.
Menurut Rifa‟i (2011) Peraturan merupakan sebuah tatanan yang berperan 5 untuk
mengontrol pola kehidupan masyarakat agar dapat berjalan stabil (Kusumadewi,
Hardjajani, & Priyatama, 2012). Teman sebaya merupakan salah satu faktor
kepribadian yang kemungkinan memiliki keterkaitan dengan kepatuhan remaja
terhadap peraturan. Dengan teman sebaya, remaja mendapatkan sebagian besar
dukungan sosial yang dibutuhkan. Dukungan sosial menurut Taylor, Peplau, &
O.Sears (2009) merupakan pertukaran interpersonal yang dicirikan oleh perhatian
emosi, bantuan instrumental, penyediaan informasi, atau pertolongan lainnya.
Dukungan sosial diyakini bisa menguatkan orang dalam menghadapi efek stres dan
mungkin meningkatkan kesehatan fisik pula. Yayasan Al Multazam Mojokerto
merupakan salah satu yayasan yang memiliki sistem kontrak dengan siswi atapun
santrinya. Seluruh siswi yang bersekolah baik di MTs ataupun SMA Al Multazam,
diwajibkan untuk tinggal di asrama Al Multazam juga. Jadi seluruh siswa disini
juga merupakan santri di Islamic Boarding School. Keharusan tinggal di
pesantren tentunya membuat para santri harus tinggal berpisah dari orang tua.
Kehidupan sehari-hari para santri lebih banyak dihabiskan bersama
teman-temannya. Oleh karena itu, dukungan sosial yang memiliki kemungkinan
menunjang kepatuhan para santri adalah dari teman-teman di sekitarnya. Karena
pada semester ganjil di tahun pertama, kamar santri ditempatkan sesuai kelasnya
atau bersama teman-teman sebayanya dengan beberapa asisten tutor yang akan
mendampingi proses adaptasi santri baru. 6 Untuk semester selanjutnya yaitu
semester genap di tahun pertama kamar santri tidak diklasifikasikan berdasar
tingkat kelas, tetapi diacak dengan tingkat kelas lainnya. Namun demikian,
komunikasi santri masih lebih banyak/ dominan bersama teman sekelas/ teman
sebayanya. Dikarenkan program sekolah yang full day dan juga terdapat program
wajib belajar malam yang bertempat di kelas masing-masing. Teman sebaya menurut
Santrock (2007) adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat
kematangan yang kurang lebih sama. Dalam sebuah penelitian mengenai remaja
menjelaskan bahwasanya hubungan yang positif dengan teman sebaya berkaitan
dengan penyesuaian sosial yang positif pula (Ryan & Patrick, 1996;
Santrock, 2007). Sehingga, dukungan sosial teman sebaya memiliki kemungkinan
berhubungan dengan kepatuhan para santri terhadap peraturan dalam penggunaan
bahasa yang telah ditetapkan. Dukungan sosial teman sebaya dapat didefinisikan sebagai
pemberian perhatian secara emosi, bantuan instrumental, penyediaan informasi
ataupun pertolongan-pertolongan lainnya oleh teman yang memiliki usia atau
tingkat kematangan yang kurang lebih sama. Berdasarkan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Kusumadewi, dkk tentang “Hubungan antara Dukungan Sosial
Peer Group dan Kontrol Diri dengan Kepatuhan terhadap Peraturan pada Remaja
Putri di pondok Pesantren Modern Islam Assalam Sukoharjo”, membuktikan bahwa
terdapat hubungan possitif yang sedang antara dukungan sosial peer group dan 7
kontrol diri dengan kepatuhan terhadap peraturan pada remaja putri di SMA
Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Sukoharjo. Dan pada penelitian yang
dilakukan oleh Zakiyah Umami (2010) tentang Hubungan antara Dukungan Sosial
dengan kepatuhan terhadap aturan pada mahasiswa penghuni ma‟had sunan ampel
al-aly di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menunjukkan bahwa terdapat hubungan
positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan kepatuhan
mahasiswa di Ma‟had Sunan Ampel Al „Aly Hubungan teman sebaya memiliki arti
penting bagi remaja. Santrock (1998) mengemukakan bahwasanya hubungan yang
positif dengan teman sebaya diasosiasikan dengan penyesuaian sosial yang
positif. Dan salah satu fungsi dari teman sebaya menurut Kelly dan Hansen
(1987) adalah memperkuat penyesuaian moral dan perilaku (dalam Desmita, 2010).
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwasanya teman sebaya bisa menjadi media
dalam hal kepatuhan terhadap suatu peraturan.
Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas, maka penelitian
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tentang “Hubungan antara Dukungan Sosial
Teman Sebaya dengan Kepatuhan terhadap Peraturan Penggunaan Bahasa Billingual
Pada Santri Islamic Boarding School Of Al Multazam Mojokerto”.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan latar belakang
yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa rumusan masalah daalam
penelitian ini:
1. Bagaimana tingkat dukungan sosial teman sebaya pada santri
Islamic Boarding School of Al Multazam Mojokerto ?
2. Bagaimana tingkat kepatuhan terhadap peraturan penggunaan bahasa
billingual santri Islamic Boarding School of Al Multazam Mojokerto?
3. Adakah hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan
kepatuhan terhadap peraturan penggunaan bahasa billingual pada santri Islamic
Boarding School of Al Multazam Mojokerto?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui tingkat dukungan sosial teman sebaya pada
santri Islamic Boarding School of Al Multazam Mojokerto. 2. Mengetahui tingkat
kepatuhan terhadap peraturan penggunaan bahasa billingual santri Islamic
Boarding School of Al Multazam Mojokerto. 3. Mengetahui hubungan antara
dukungan sosial teman sebaya dengan kepatuhan penggunaan bahasa billingual pada
santri Islamic Boarding School of Al Multazam Mojokerto.
C.
MANFAAT
PENELITIAN
Penelitian ini memiliki manfaat, baik secara
teoritis maupun praktis: 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi wawasan dan pengetahuan terhadap keilmuan psikologi.
Serta diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian-penelitian selanjutnya. 2.
Secara Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang nyata di dunia pendidikan. Khususnya dalam mengembangkan dan
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan penggunaan bahasa billingual melalui
dukungan sosial teman sebaya. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
informasi kepada lembaga pendidikan mengenai dukungan sosial teman sebaya dan
kepatuhan dalam menggunakan bahasa billingual sebagai bahan masukan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan terutama tentang kepatuhan terhadap peraturan
di Islamic Boarding School of Al Multazam Mojokerto.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan kepatuhan terhadap peraturan penggunaan bahasa billingual pada santri Islamic Boarding School of Al Multazam Mojokerto" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment