Abstract
INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang pengambilan keputusan kredit orang tua ditinjau dari harapan akan keberhasilan study anak Konsumen di koperasi. pengambilan keputusan adalah suatu tindakan untuk menentukan pilihan sebagai seleksi terhadap dua pilihan alternatif yang dilakukan secara konsisten dan bijaksana untuk memenuhi kebutuhan. Sedangkan harapan merupakan salah satu penggerak yang mendasari seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Karena dengan adanya usaha yang keras tersebut, maka hasil yang didapat akan sesuai dengan tujuan. Jadi individu akan bertingkah laku tertentu dikarenakan adanya motif dan adanya rangsangan untuk memenuhi kebutuhan serta mendapatkan tujuan yang diinginkan. Harapan akan keberhasilan anak adalah salah satu faktor orang tua melakukan kredit uang di koperasi guna memenuhi kebutuhan berprestasi anak.
Penelitian ini mengambil subjek dari anggota koperasi Putra Adi Pratama yang memiliki anak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah pegawai sejumlah 43 orang. Metode pengumpulan data menggunakan skala pengambilan keputusan dan kebutuhan berprestasi, yang masing-masing terdiri dari 24 item. Teknik analisa data dengan menggunakan analisa regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ditemukan bahwa 40 anggota memiliki tingkat pengambilan keputusan yang tinggi yaitu sebesar 93,1% dan 3 anggota memiliki tingkat pengambilan keputusan yang sedang yaitu sebesar 6,9 % . Sedangkan pada tingkat harapan orang tua ditemukan bahwa 43 anggota memiliki tingkat harapan yang tinggi yaitu sebesar 100%. Jadi pengambilan keputusan kredit memiliki hubungan positif terhadap harapan akan keberhasilan study anak konsumen di Koperasi Putra Adi Pratama, hal ini ditunjukkan dengan nilai R yang merupakan simbol dari nilai koefisien korelasi. Nilai korelasi adalah 0,809. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian ada di kategori kuat. Kemudian diperoleh nilai R Square atau koefisien determinasi (KD) yang menunjukkan bahwa variabel X (pengambilan keputusan) memiliki pengaruh kontribusi karena mempunyai nilai 65,5 % terhadap variabel Y (harapan) dan 34,5% lainnya bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel X.
ENGLISH:
This researchaims to describe about the decision-making credit parents in terms of the expectation of the success of the study, consumers in the cooperative. Decision-making is an act to determine the choice of two as alternative choice selection , who carried out consistently and wise to meet the needs. While the expectation is an one of the driving behind someone to perform an act. By the presence of the work that the hard then the result obtained will be consistent with the objectives of. So individuals will be acting and behaving particular due to the motive and the existence of the stimulation to meet the needs as well as to receive a desired goal. The expectation of a success a child , is one of the parents factors to do money credit in the cooperative to meet requirement to children achievement.
This research take the subject of the member “Putra Adi Pratama” cooperatives who has children. This research uses a quantitative studies. The number of respondents in this research is 43 employees. Data collection method uses the scale of the decision-making and needs of achievement, each consisting of 24 items. While data analysis technique, by using linear regression analysis simple.
The research found that the 40 members have a decision making of high level is as much as 93,1 %; and 3 members have decision-making of medium levels is as much as 6,9 %. While in the level of the parent expectation found that 43 member hopes of having a high level is as much as 100%. So decision making credit having a positive relationship against hope of the child studies success, consumers in a Putra Adi Pratama cooperative. This is indicated by the value "R" which is a symbol of the value of the correlation coefficient. The correlation valueis0.809. This value can be interpreted that the two variable research are in the strong category. Then obtained a “R” Square or Coefficient Determination (KD) that indicates that the “X” variable (decision making) having influence of the contribution because it has value 65,5 % on Y variables ( expectations) and 34,5 % others can influenced by factors beyond other X variables.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dewasa ini kehidupan koperasi telah menjadi
kebutuhan masyarakat, sebab bagi masyarakat Indonesia hidup berkoperasi berarti
membangun perekonomiannya. Pemerintah merupakan pemrakarsa ekonomi memiliki
misi untuk memajukan koperasi sesuai dengan apa yang dikehendaki atas dasar
Undang–Undang Dasar 1945, yaitu membangun koperasi sehingga mempunyai kemampuan
untuk dapat dipergunakan sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional. Atas
dasar itu maka koperasi sebagai organisasi ekonomi dan sosial yang mampu
memberikan pelayanan terus menerus dan meningkat pada anggotanya serta
masyarakat sekitarnya, selain itu juga akan memberikan sumbangan mendasar
kepada pembangunan dan pertumbuhan sosial ekonomi. Hal ini juga sama dengan
Negara-negara sedang berkembang. Negara sedang berkembang lembaga finansial
tersegmentasi kedalam dua sektor, yaitu sektor financial formal dan informal. Sektor
finansial formal terdiri dari bank, koperasi, dan lembaga-lembaga kredit yang
lain. Sektor finansial formal memiliki skala usaha besar seperti penyediaan
pelayanan jasa finansial yang tidak jarang menembus batas-batas geografis
bahkan Negara sekaligus (Heru Nugroho, 2001). 2 Dengan berkembangnya sektor
financial dibarengi oleh kebutuhan manusia sebagai makhluk hidup yang sangat
beragam, kompleks dan berjenjang. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia
bekerja untuk menghasilkan sejumlah uang sebagai pendapatan.
Namun terkadang pendapatan yang
mereka terima terbatas karena adanya kebutuhan yang yang harus di penuhi secara
bersama-sama. Misalnya harapan orang tua yang juga sebagai konsumen koperasi
dalam pemenuhan kebutuhan berprestasi untuk anak-anak konsumen. Karena harapan
orang tua tersebut ingin agar anaknya berhasil dalam pendidikannya, orang tua
berupaya agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi. Orang tua biasanya memiliki
keinginan agar anaknya itu bisa lebih baik dari pada orang tuanya, apalagi orang
tua yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi biasanya memiliki cita-cita
yang tinggi pula terhadap pendidikan anak-anaknya. Mereka menginginkan agar
pendidikan anak-anaknya lebih tinggi atau setidaknya sama dengan orang tua
mereka. Cita-cita dan dorongan ini akan mempengaruhi sikap dan keberhasilan
anak-anaknya di Sekolah. Keinginan orang tua yang dimaksud dengan harapan orang
tua agar anak-anaknya lebih berhasil dalam masa depannya. Keluarga yang
memiliki anak merupakan suatu kebahagian tersendiri bagi ayah dan ibu. Harapan
keluarga dan tujuan akhir dari pernikahan telah terpenuhi. Berbagai harapan dan
cita-cita telah dinantikan oleh ayah dan ibu dalam mendampingi, merawat,
mendidik sang buah hati. Agar kelak memiliki kepribadian yang baik pada waktu
besar atau dewasa nanti. Orang tua mengharapkan agar anak yang 3 dilahirkan
akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat, cerdas serta berbudi
pekerti yang baik. Victor Vroom (dalam buku Stephen Robbins, 2007) menjelaskan
bahwa harapan adalah suatu kesempatan untuk dapat menghasilkan sesuatu. Harapan
merupakan salah satu penggerak yang mendasari seseorang untuk melakukan suatu
tindakan. Karena dengan adanya usaha yang keras tersebut, maka hasil yang
didapat akan sesuai dengan tujuan.
Dalam hal ini harapan mengarah pada
orang tua dalam peranan sebagai pemberi dukungan sosial ataupun dukungan materi
agar anaknya berhasil sehingga mendorong orang tua untuk melakukan sesuatu agar
dapat memenuhi kebutuhan anaknya. McClelland (dalam Djiwandono, 2002) mengemukakan
bahwa manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya sering sekali dipengaruhi
oleh berbagai motif. Motif tersebut berkaitan dengan keberadaan dirinya sebagai
mahluk biologis dan mahluk sosial yang selalu berhubungan dengan lingkungannya.
Motif yang dikemukakan oleh McClelland salah satunya yaitu motivasi untuk
berprestasi. Dengan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
berprestasi adalah motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan..
Anak manusia lahir dengan bermacam-macam potensi. Agar potensi sebagai modal
dasar dapat berkembang maka perlu bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari
orang-orang yang bertanggungjawab. Dengan demikian pihak 4 yang utama yang
membantu sesorang agar dapat mendapatkan pendidikan yang layak adalah orang
tua. Banyak ahli menyatakan bahwa orang tua merupakan pendidik yang pertama dan
utama. Menurut Drost (1998:58), pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua,
masyarakat, dan sekolah. Orang tua yang paling bertanggung jawab terhadap
pendidikan. Dengan demikian orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama.
Berikutnya menurut Idris (1992: 34-35), orang dewasa yang mempunyai tanggung
jawab terhadap anak adalah orang tua. Peran orang tua sebagai pendidik antara
lain diwujudkan dalam mencintai dan mendorong anak. Selanjutnya menurut
Suharyono (2001: 3) berpendapat bahwa tugas utama mencerdaskan anak tetaplah
ada pada orang tua. McClelland (dalam Djiwandono, 2002) bahwa Orangtua yang
mengharapkan anaknya bekerja keras dan berjuang untuk mencapai sukses akan
mendorong anak tersebut untuk bertingkahlaku yang mengarah kepada pencapaian
prestasi.
Dari penilaian diperoleh bahwa
orangtua dari anak yang berprestasi melakukan beberapa usaha khusus terhadap
anaknya. Setiap orangtua mempunyai harapan ideal agar keturunannya nanti tumbuh
dan berkembang menjadi seorang manusia yang baik, berpengetahuan baik,
mempunyai keunggulan tertentu dibandingkan dengan teman sebayanya, berakhlak
serta bermoral yang baik. Tetapi harapan ideal ini harus dicapai melalui suatu
proses yang panjang. Anak-anak mungkin tidak akan mampu untuk segera memenuhi
harapan orangtuanya. Mereka masih membutuhkan pengarahan yang benar dari
orangtuanya. Setiap orangtua mengharapkan 5 anaknya bahagia, meraih prestasi
yang tinggi dan sukses dalam kehidupannya kelak. Tak dapat disangkal harapan
orangtua membawa pengaruh pada keinginan berprestasi anak. Anak dengan motif
berprestasi tinggi biasanya datang dari keluarga yang mempunyai harapan tinggi
pada mereka. Tetapi harapan orangtua tersebut tidak akan membawa dampak apapun
kecuali jika dikomunikasikan pada anak. Harapan dan tuntutan menjadi tidak
berarti bila tidak ditunjang dengan teladan orang tua yang mencerminkan
pentingnya belajar (Shapiro,1997). Prinsipnya orang tua mempunyai andil dalam
memberikan persiapan yang baik untuk anak-anak mereka demi keberhasilan
pendidikan yang dijalani dan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Disamping itu
faktor ekonomi keluarga juga menentukan hasil belajar anak. (Gerungan, 2004)
menyebutkan bahwa keadaan sosio – ekonomi keluarga tentulah berpengaruh
terhadap perkembangan anak-anak. Dengan adanya perekonomian yang cukup,
lingkungan material yang dihadapi anak maka ia mendapat kesempatan yang lebih
luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan
apabila tidak ada prasarananya. Dengan adanya fenomena seperti itu dalam
harapan akan orang tua ang ingin anaknya berhasil harus dapat melakukan
pemenuhan kebutuhan, manusia menggunakan berbagai cara untuk memenuhinya baik
itu kebutuhan primer maupun sekunder, masyarakat melakukan kredit dalam
pemenuhan kebutuhannya. Salah satunya kredit yang dilakukan pada koperasi.
Seperti hasil wawancara pada pihak koperasi pada tanggal 14 november 2014.
Menurut 6 Agnes kepala bagian operasional koperasi Putra Pratama menjelaskan
bahwa para konsumen koperasi banyak meminjam uang atau melakukan kredit pada
tahun ajaran baru. hal ini karena dipengaruhi oleh desakan kebutuhan yang
banyak sehingga konsumen harus meminjam uang pada koperasi. Hakekatnya koperasi
merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat diperlukan dan penting untuk
diperhatikan sebab koperasi merupakan suatu alat bagi orang-orang yang ingin
meningkatkan taraf hidupnya. Dasar kegiatan koperasi adalah kerjasama yang
dianggap sebagai cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang mereka hadapi
masing-masing, oleh sebab itu sudah selayaknyalah apabila koperasi menduduki
yang penting dalam sistem perekonomian suatu Negara disamping sector
perekonomian lainnya. Setiap lembaga ekonomi apapun bentuknya (perusahaan),
termasuk perusahaan koperasi menghendaki diperolehnya keuntungan laba yang
wajar. Bahkan apabila lebih besar keuntungan laba itu diperoleh, akan dirasakan
lebih memuaskan para pemilik modal. Seperti diketahui koperasi dikelola oleh
pengurus yang dipilih oleh rapat anggota, oleh karena itu pengurus bertanggung
jawab kepada rapat anggota adapun tugas dan pekerjaan pengurus yang harus
mendapat pertimbangan dan pengesahan oleh rapat anggota seperti perolehan
pendapatan dan biaya operasi serta hal-hal lainnya yang dipandang perlu untuk
operasional koperasi. Menurut parjimin dalam Anoraga (1999: 23) koperasi simpan
pinjam (KSP) merupakam salah satu jenis koperasi yang paling banyak ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Koperasi ini berfungsi sebagai lembaga perkreditan,
7 yang tugasnya adalah menghimpun dana dari para anggota, dan mendistribusikan
dana tersebut pada anggota nasabah. Dalam kegiatan usaha jasanya memberikan
layanan pengajuan kredit bagi debitur (anggota) dan calon debitur (calon
anggota). Persepsi terhadap, factor-faktor pengajuan kredit akan menjadi sector
penting didunia perkoperasian Indonesia, sejalan dengan meningkatnya persaingan
dibidang koperasi, hanya koperasi yang memperhatikan kepuasan debitur dan calon
debiturlah yang mampu bertahan.
Kondisi ini menyebabkan pihak
koperasi harus mempunyai perencanaan dengan pengendalian diperlukan
teknik-teknik pemasaran baik kualitas, pelaksaan promosi maupun penyaluran
teknik-teknik pemasaran baik kualitas, pelaksana promosi, maupun penyaluran
distribusi, selain itu ditunjang dengan memberikan pelayanan, fasilitas, dan
prosedur yang baik guna menarik konsumen atau calon konsumen untuk membeli atau
menggunakan produk yang ditawarkan guna memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Ratna Haryani (2014), menjelaskan bahwa ada faktor ekstrinsik serta
ekstrinsik yang berpengaruh dalam motivasi berprestasi pada mahasiswa tidak
mampu secara ekonomi. Faktor awal yang mempengaruhi adalah faktor eksternal,
yaitu keluarga atau pihak sekolah. Dengan keberhasilan yang mereka peroleh
setelah proses awal tersebut mulai muncul faktor intrinsik dalam diri mereka,
yaitu kemungkinan untuk sukses yang ingin mereka raih selanjutnya. Seiring
dengan pendidikan mereka yang lebih lanjut faktor sekolah, keluarga dan
lingkungan (teman) memberikan pengaruh yang lebih besar. Terutama kondisi
ekonomi keluarga mereka yang berasal 8 dari keluarga tidak mampu secara
ekonomi, membuat mereka ingin berhasil dan pada akhirnya mampu memperbaiki
kondisi ekonomi keluarga.
Faktor-faktor eksternal lain yang
juga berpengaruh pada motivasi berprestasi mereka adalah pengalaman yang
dimiliki serta orang lain yang lebih dulu sukses. Bagi mereka orang yang telah
lebih dulu sukses serta nasehat yang diberikan oleh teman serta guru dan dosen
dapat mengubah cara pandang individu terhadap prestasi dan mempengaruhi
perilaku mereka terhadap pencapaian prestasi mereka selanjutnya. Harapan karena
adanya keinginan untuk keberhasilan anak yang dirasakan oleh konsumen.
Keinginan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of
tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan.
Keinginan yang dirasakan tersebut mendorong seseorang untuk melakukan tindakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Koperasi Putra Adi Pratama yang terletak di Jl.
Perusahaan No.18 B Losawi Karanglo adalah koperasi yang bergerak dalam bidang
koperasi serba usaha unit simpan pinjam, jadi koperasi ini menawarkan kepada
nasabah yang ingin membuka usaha agar bisa meminjam atau kredit kepada koperasi
ini. Selain anggota yang bisa melakukan kredit koperasi ini juga memberikan
kemudahan kepada non anggota untuk dapat kredit dengan syarat yang telah
disepakati. Oleh sebab itu selain anggota koperasi banyak non anggota yang
memilih kredit pada koperasi ini. 9 Dewasa ini banyak koperasi yang menawarkan
produk-produk yang baru dengan kualitas pelayanan yang prima dan mengutamakan
kepuasan anggota. Hal ini juga dilakukan oleh Koperasi Putra Adi Pratama.
Ini sematamata bertujuan untuk
menarik anggota agar tetap bertahan dan percaya pada kinerja koperasi.
Sebagaimana tersebut di atas bahwa anggota mempunyai posisi penting dalam
keberhasilan dan tumbuh kembangnya usaha koperasi. Oleh sebab itu peningktan
kualitas layanan dan kepuasan anggota sangat diutamakan demi konsumen koperasi.
Berdasarkan uraian di atas tentang adanya kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai
orang tua maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :
“Pengambilan Keputusan Kredit Orang Tua ditinjau dari harapan akan keberhasilan
study Anak Konsumen Di Koperasi Putra Adi Pratama, Karanglo Malang”.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis
uraikan diatas maka ada rumusan masalah yang penulis ungkapkan sebagai pangkal
pikir pada pembahasan selanjutnya, yaitu :
1. Bagaimana tingkat Pengambilan
Keputusan Kredit orang tua/ konsumen di Koperasi Putra Adi Pratama, Karanglo
Malang? 2. Bagaimana tingkat harapan orang tua akan keberhasilan anak? 3.
Apakah terdapat hubungan antara Pengambilan Keputusan kredit orang tua ditinjau
dari kebutuhan berprestasi anak Konsumen di Koperasi Putra Adi Pratama,
Karanglo Malang
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas penulis mempunyai
tujuan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Dapat mengetahui tingkat Pengambilan
Keputusan Kredit orang tua/ konsumen di Koperasi Putra Adi Pratama, Karanglo
Malang 2. Dapat mengetahui tingkat harapan orang tua akan keberhasilan anak 3.
Dapat mengetahui hubungan antara Pengambilan Keputusan kredit orang tua
ditinjau dari kebutuhan berprestasi anak Konsumen di Koperasi Putra Adi
Pratama, Karanglo Malang
C.
Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1. Bagi Responden Hasil dari penelitian dapat menjadi masukan
pada koperasi untuk lebih memahami peranan pengambilan keputusan kredit terhadap
harapan orang tua akan keberhasilan anak. Dan diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan Nasabah kepada koperasi, karena koperasi dijalankan sesuai dengan
peraturan dan kualitas pelayanan koperasi, sehingga partisipasi anggota juga
dapat meningkat. 11 2. Bagi Peneliti Bagi peneliti sendiri, penelitian ini akan
memberikan pengalaman baru bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmu di
masyarakat terutama dalam bidang psikologi.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Pengambilan keputusan kredit orang tua ditinjau dari harapan akan keberhasilan study anak konsumen di Koperasi Putra Adi Pratama" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
2 comments:
longchamp
fila
nike dunks
links of london
kobe 9
air jordan
supreme hoodie
ysl
nike air max 2018
christian louboutin
شركة نقل عفش بخميس مشيط
شركة نقل اثاث بخميس مشيط
نقل العفش بخميس مشيط
شركات نقل العفش بخميس مشيط
نقل اثاث بنجران
نقل عفش بنجران
شركة نقل عفش بنجران
شركة نقل اثاث بنجران
شركات نقل العفش بنجران
Post a Comment