Abstract
INDONESIA:
Wali murid memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap masa depan anak. Keberhasilan anak di dalam menjalani hidup di dunia tergantung pada ke dua orang tua. Jika orang tua salah mendidiknya, maka akan berakibat fatal bagi perkembangan kehidupan anak. Oleh karena itu, Allah mengingatkan kepada setiap keluarga yang beriman agar bisa menjaga diri dan keluarganya dari api neraka.
Minat belajar anak pertama kali tumbuh dan berkembang bersama orang tua. Oleh karena itu, orang tua sebagai yang pertama dan utama harus tahu terhadap anak secara keseluruhan untuk kemudian meningkatkan minat belajar yang dimilikinya.
Di Pamekasan, kecamatan Pasean, tepatnya di sekolah RA Miftahul Ulum penting untuk dilakukan penelitian terkait dengan partisipasi wali murid dalam meningkatkan minat belajar anak.
Bepijak pada permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk membuat judul “ Partisipasi wali murid dalam meningkatkan minat belajar anak di RA Miftahul Ulum Pamekasan.” Permasalahan yang diangkat adalah: Bagaimana bentuk partisipasi wali murid terhadap pendidikan anak di RA Miftahul Ulum dan Bagaimana dampak partisipasi wali murid terhadap peningkatan minat belajar anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui dan mendeskripsikan partisipasi wali murid terhadap peningkatan minat belajar anak dan dampaknya.
Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, karena peneliti ingin mendeskripsikan apa adanya hasil dari penelitian lapangan yang akan diteliti. Penelitian jenis ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih terhadap sekolah untuk kemudian dijadikan pertimbangan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan minat belajar anak di RA Miftahul Ulum.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk partisipasi wali murid dalam rangka meningkatkan minat belajar anak bermacam-macam; Mulai dari bimbingan belajar, penyediaan fasilitas belajar, penjagaan kesehatan anak, pengawasan lingkungan pergaulan anak dan lain-lain. Begitu juga dampak yang dihasilkan beragam, hal ini bisa dilihat dari perilaku keseharian anak di sekolah, di rumah maupun ketika anak bergaul dengan teman-temannya yang lain seperti antusias mengingkuti pelajaran dan mengerjakan PR dengan baik.
Jadi, partisipasi wali murid dalam rangka meningkatkan minat belajar anak penting untuk dilakukan, mengingat wali murid adalah orang paling tahu terhadap sikap, watak, dan karakter yang dimiliki oleh anak.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Bagaimanapun pendidikan mempunyai
peranan penting dan strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Dalam perspektif ekonomi pendidikan yang merupakan Human Invesment akan dapat
memberikan keuntungan yang akan datang baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Bahkan secara simultan dapat memberikan keunggulan komparatif dan
keunggulan kompetitif dalam menghadapi tantangan global, masa kini dan masa
yang akan datang. Dalam Islam pendidikan mempunyai makna sebagai proses
investasi kemanusiaan yang mengandung nilai ibadah. Oleh karena itu setiap
muslim wajib menjadi subjek sekaligus objek pendidikan sepanjang hayatnya.
Menjadi subjek dalam arti seorang muslim ikut berperan aktif dalam pendidikan
itu sendiri yaitu dalam proses pendidikan anaknya. Sebagai objek pendidikan,
seorang muslim merupakan bagian dari proses pendidikan itu sendiri dalam arti
seorang muslim adalah peserta didik atau peserta dari pendidikan. Begitu
penting dan strategisnya peran pendidikan, maka pendidikan seyogyanya dilakukan
secara luas dan merata. Artinya bahwa pendidikan tidak hanya dapat diperoleh
dari sistem pendidikan formal yang biasanya diselenggarakan oleh sekolah baik
negeri maupun swasta, tetapi juga dapat diperoleh melalui pendidikan non formal
bahkan dari keluarga dan masyarakat. Ini berarti bahwa tanggung jawab
pendidikan bukan hanya dimonopoli pemerintah semata, melainkan juga keluarga
dan masyarakat.
Ketiganya yang dikenal dengan
istilah tri pusat pendidikan harus bersinergi dan komitmen yang sama untuk
membangun masa depan. Dalam konteks demikian, maka keberhasilan pendidikan
Indonesia ke depan akan sangat tergantung pada peran penting dari proaksi
pemerintah, keluarga dan masyarakat. Ketiga-tiganya harus saling bahu membahu,
lebih-lebih keluarga atau famili, karena keluarga merupakan proses yang pertama
dan utama. Dikatakan pertama karena sebelum memasuki dunia pendidikan yang lain
seorang anak mengalami proses pendidikan ini. Sedangkan istilah utama,
dimaksudkan peran kedua orang tua terutama ibu tidak bisa tergantikan oleh orang
lain. Karena itu Nabi Muhammad bersabda: “setiap anak dilahirkan dalam keadaan
fitroh, maka dua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu yahudi, nasrani,
dan majusi”, (HR. Bukhari dari Abu Hurairah). Sabda Nabi tersebut menegaskan
peran strategis keluarga dalam membina pribadi dan akhlak anak. Dalam kontek
ini bagaimanapun orang tua harus menjadi suri tauladan yang baik dihadapan
putra-putrinya, seperti hidup rukun antara sesama keluarga, menghargai dan
menghormati tetanggga, menunjukkan praktek prilaku yang baik bukan hanya
sekedar memberi nasehat belaka, melainkan harus membuktikan melalui pola
tingkah laku yang baik. Di samping itu juga perhatian dan keikutsertaan
keluarga bukan hanya berbentuk akhlak, perilaku dan budi pekerti saja,
melainkan berupa dukungan materi.
Dukungan materi itu berupa langsung maupun
tidak langsung. Bagaimanapun juga kedua dukungan tersebut harus se iya se kata.
Jika salah satu dari keduanya terabaikan, maka pendidikan anak akan tidak
optimal atau mungkin tidak akan sesuai dengan apa yang diinginkan. Hubungan
orang tua dengan anaknya bukan merupakan hubungan pribadi yang didasarkan atas
kewibawaan saja, melainkan hubungan yang didasarkan atas cinta kasih. Karena
itulah perhatian orang tua sangat diperlukan demi keberlangsungan belajar
anaknya. Apabila ibu meluangkan sebagian waktunya, maka akan berpengaruh dalam
kehidupan keluarga dan kemajuan belajar anaknya. Menurut penelitian ahli jiwa
terbukti bahwa semua pengalaman yang dilalui orang sejak lahir merupakan
unsur-unsur dalam pribadinya.1 Tugas keluarga adalah meletakkan dasar-dasar
bagi perkembangan anak ke tahap berikutnya agar anak berkembang secara baik.
Seorang anak yang tidak mendapatkan pendidikan secara wajar akan mengalami
kesulitan dalam perkembangan berikutnya. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan
yang pertama sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak, karena di
dalam keluarga anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. Bimbingan
dan bantuan pada anak dalam lingkungan keluarga yang dilakukan orang tua pada
prinsipnya terikat oleh adanya kewajiban sekaligus sebagai penanggung jawab
pertama dan utama sejak anak itu lahir ke dunia sampai anak itu dewasa dalam
arti berumah tangga dan berkeluarga Pendidikan dalam rumah tangga tentu
memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai, salah satu pendapat tentang tujuan
tersebut sebagaimana yang dinyatakan oleh Ahmad Tafsir.2 Tujuan pendidikan
dalam rumah tangga ialah agar anak berkembang secara maksimal, itu meliputi
seluruh aspek perkembangan anaknya, yaitu jasmani, akal, rohani. Di samping itu
juga membantu sekolah atau lembaga kursus dalam mengembangkan pribadi anak
didiknya.
Oleh karena itulah maka sebaiknya pihak orang
tua memahami, mengetahui sekalipun hanya sedikit mengenai apa dan bagaimana
pendidikan dalam rumah tangga, sehingga dengan pengetahuan tersebut diharapkan
dapat menjadi penentu, rambu-rambu bagi orang tua dalam melaksanakan tugas dan
kewajiban membimbing anak. Adapaun salah satu aspek yang perlu diperhatikan
dalam pendidikan anak adalah perhatian orang tua dalam meningkatkan minat
belajar anak. Perhatian orang tua merupakan faktor yang penting dalam menunjang
keberhasilan pendidikan dan dapat membantu proses kegiatan mengajar guru di
sekolah. Dengan adanya perhatian akan menimbulkan minat tersendiri bagi seorang
anak. Jika orang tua memberikan perhatian sepenuhnya kepada anak maka akan
tumbuh di dalam diri anak untuk selalu mengikuti dan melaksanakan apa yang
menjadi kehendak orang tua, sudah sewajarnya orang tua memelihara dan mendidik
anakanaknya dengan rasa kasih sayang, perasaan, kewajiban dan tanggung jawab
yang ada pada orang tua untuk mendidik anak timbul dengan sendirinya secara
alami tidak karena dipaksa atau disuruh orang lain. Perhatian orang tua
terhadap anak 2 Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 1991) hlm. 155 sangat menentukan dalam pendidikannya, dan
dapat meningkatkan minat belajar anak. Berbicara tentang minat akan menyangkut
dua hal. Pertama, minat pembawaan. Minat ini muncul dengan tidak dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain, biasanya minat ini muncul berdasarkan bakat yang ada.
Kedua, minat yang muncul karena
adanya pengaruh dari luar baik lingkungan maupun kebutuhan. Adapun minat yang
pertama dan perlu diperhatikan oleh orang tua adalah minat pembawaan karena ia
merupakan tameng yang kuat apabila dikembangkan di dalam diri anak dan bisa
menjadi tameng bagi anak itu sendiri dari pengaruh yang kurang baik dari luar.
Minat, memegang peranan penting dalam kehidupan anak sebagai sumber motivasi
untuk belajar, sumber aspirasi, kegembiraan dan prestasi. Sedangkan faktor yang
mempengaruhi minat yaitu: a. Kondisi fisik b. Kondisi mental c. Emosi d.
Lingkungan sosial Kondisi fisik meliputi kesehatan, kelengkapan indera yang
dimiliki individu. Kondisi mental seperti kematangan, kestabilan emosi dan masa
kejiwaan. Emosi berkaitan dengan kepekaan individu dan kejiwaan serta
penghayatan. Sedangkan lingkungan sosial adalah suatu lingkungan hidup di mana
individu-individu bersosialisasi, misalnya di dalam sekelompok masyarakat, di
antara teman sebaya, yang mana individu itu terlibat aktif dalam lingkungan
sosial.
Kurangnya perhatian dari orang tua
terhadap seorang anak dapat mempengaruhi perkembangan minat belajar anak.
Problem pendidikan yang sering ditemukan dalam masyarakat dewasa ini adalah
bahwa pendidikan adalah mutlak urusan lembaga pendidikan formal sehingga
berhasil tidaknya proses pendidikan hanya diarahkan pada sekolah terutama guru.
Padahal kalau kita melihat pada aturan yang baku, pendidikan adalah tanggung
jawab orang tua, pemerintah dan masyarakat. Melihat masyarakat Langgar Polay
yang nota bene penduduknya beragama Islam, bisa dikatakan seratus persen
anaknya disekolahkan ke RA Miftahul Ulum, dan Setiap hari orang tua
mengantarkan anaknya pergi ke sekolah tersebut sampai selesai atau sampai
pulang ke rumah. Ini berarti orang tua RA Miftahul Ulum sangat memperhatikan
terhadap pendidikan anaknya. Karena itulah peneliti merasa tertarik untuk
meneliti partisipasi orang tua terhadap pendidikan anaknya dalam meningkatkan
minat belajar anak di lembaga tersebut. Terhadap penelitian ini, penulis
sengaja memberi judul skripsi ini dengan “Partisipasi Wali Murid Dalam Meningkatkan
Minat Belajar Anak Di RA Miftahul Ulum Langgar Polay Pamekasan”.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas
penulis merumuskan masalah penelitian ini pada:
1. Bagaimana bentuk partisipasi wali
murid terhadap pendidikan anak di RA Miftahul Ulum? 2. Bagaimana minat belajar
anak di RA Miftahul Ulum?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk: 1.
Mengetahui dan mendeskripsikan partisipasi wali murid terhadap pendidikan anak
di RA Miftahul Ulum. 2. Mengetahui dan mendeskripsikan minat belajar anak di RA
Miftahul Ulum. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti, menambah wawasan tentang
penulisan karya ilmiah serta dapat mengetahui kondisi riil tentang pendidikan
RA Miftahul Ulum. 2. Bagi lembaga, sebagai bahan pertimbangan untuk kemajuan
pengelolaan RA Miftahul Ulum.
DOWNLOAD
3 comments:
info try out gratis dari ruangguru :
https://marketing.ruangguru.com/uji
terimakasih.
salam sehat selalu,
tone
Watch favourite Pinoy Tv Shows, HD Pinoy Teleserye Replay , Pinoy Tambayan, Pinoy Channel, Pinoy TV Replay online for free On Pinoy TV.
Ofw Pinoy
Pinoy Flix
Post a Comment