Abstract
INDONESIA:
Iklim Organisasi merupakan kualitas lingkungan internal suatu organisasi yang di alami oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi perilaku serta dapat tergambar dari seperangkat karakteristik atau atribut khusus dari organisasi tersebut. Sedangkan Kinerja adalah hasil dari pekerjaan yang terkait dengan tujuan organisasi, seperti kualitas, efisiensi, dan kriteria keefektifan lainnya. Dikatakan juga bahwa kinerja merupakan fungsi dari individu dan organisasi. Dengan kata lain disebutkan juga sebagai kombinasi perspektif psikologikal yang memuat konstribusi individu dan sosiologikal yang memuat rangka organisasi. Kompleksitas perilaku manusia selama waktu tertentu merupakan cerminan kompleksitas lingkungan, yang di temukan dan di hadapinya. Pandangan perilaku ini tentunya dapat di kaitkan dengan organisasi sebagai lingkungan manusia berinteraksi dan saling berbagai pikiran dan perasaan. Tercapai tidaknya tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh iklim organisasi yang kondusif akan mengelola kebetuhan-kebetuhan organisasi secara optimal, sehingga dapat menciptakan suasana lingkungan internal atau lingkungan psikologik yang menunjang pencapaian tujuan organisasi. Pada penelitian ini, peneliti mengajukan konsep hubungan iklim organisasi dengan kinerja karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu: Bagaimanakah tingkat iklim organisasi organisasi di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep? Bagaimana tingkat kinerja karyawan di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep? Bagaimanakah hubungan antara iklim organisasi dengan kinerja karyawan di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep? Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui tingkat iklim organisasi. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan. Serta Untuk mengetahui hubungan iklim organisasi dengan kinerja karyawan. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan positif antara iklim organisasi dengan kinerja karyawan. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas adalah Iklim Organisasi sedangkan variabel terikatnya adalah kinerja karyawan.
Populasi dari penelitian ini adalah sales di PT. Bangkit Era Jaya Bersama yang berjumlah 63. Instrumen yang digunakan adalah angket Iklim Organisasi dan angket Kinerja Karyawan. Untuk pengujian kualitas alat ukur digunakan Product Moment yang kemudian dikorelasikan dengan Part Whole untuk menguji validitasnya dan Alpha Cronbarch untuk menguji reliabilitas alat ukur.
Dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson, didapatkan hasil rxy = 0,883 yang berarti hipotesis dalam penelitan ini diterima, yaitu terdapat hubungan yang positif antara Iklim Organisasi dengan kinerja karyawan di PT. Bangkit Era Jaya Bersama, yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat iklim organisasi maka semakin tinggi pula kinerja karyawan di PT. Bangkit Era Jaya Bersama.
ENGLISH:
Organizational climate is the quality of an organization’s internal enviroment experienced by its members, affect the behavior and can be imaged from a set of charateristics or specific attributes of the organization. while the performance is the result of work related to the objectives of the organization, such as quality criteria of efficiency, and the effectiveness of other. it says also that performance is a function of individuals and organizations. in other it is mentioned also as combination of the psychological perspective that contains individual contribution and sociological containing the order organization. the complexity of human behavior during a specific time is a reflection of the complexity of the enviroment, found and facing. this behavior can certainly look at the organization as environmental associate with human beings interact and share our thoughts and fellings. whether the objectives of the organization are achieved is significantly influenced by climate conducive organization will manage the organization’s needs optimally, psychological enviroment that support the achievement of the objectives of organization. in this study researchers proposed the concept of organizational climate relationship with employee performance in achieving the objectives of the organization.
Formulation of the problem in this research : How does climate level organizations in PT. Bangkit Era Jaya with Sumenep Branch ? How employee performance levels in PT. Bangkit Era Jaya with Sumenep Branch ? How is the relationship between organization climate and employee performance in PT. Bangkit Era Jaya with Sumenep Branch ? This research aims to know the level of organization climate. To find out the level of performance of employees. As well as know the relationship of employee performance with organizational climate. The hypothesis put forward is there are a positive relationship between organizational climate and employee performance. In this study there are two variables namely variables climate organization is free while the variable is the performance of employees.
The population of this research is sales in PT. Bangkit Era Jaya with Sumenep Branch totaled 63. Instrumens used questionnaire climate organization and now the performance of employees.
Fortesting the quality of measuring instrument used the product moment later correlation with Part Whole to test Alpha Crobarch and validity to test the reliability of measuring tools. Using the formula correlation te product moment of the person. Obtained results rxy = 0,883 that means the hypothesis in this study was received. There is a positive relationship between organizational climate and employee performance in PT. Bangkit Era Jaya with Sumenep Branch, Which means that the higher the level of organizational climate then the higher performance of employee of PT. Bangkit Era Jaya with Sumenep Branch.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Era globalisasi membuat perusahaan
secara maksimal berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik guna mencapai
tujuan perusahaan yang diinginkan. Persaingan saat ini tidak lagi dibatasi
dengan waktu, letak dan wilayah, sehingga setiap perusahaan bebas menentukan
pilihannya sendiri guna mencapai target yang ditentukan oleh perusahan.
Terdapat berbagai hal yang menentukan maju atau tidaknya suatu perusahaan,
salah satunya adalah faktor karyawan sebagai sumber daya manusia untuk
menghadapi persaingan ini organisasi perlu memperhatikan sumber daya manusianya
karena sumber daya manusia akan menjadi asset yang berharga bagi organisasi.
Sumber daya manusia dalam organisasi akan menentukan kelangsungan, kelancaran
serta produktivitas suatu organisasi. Oleh karena itu mutlak bagi setiap
organisasi untuk mempertahankan keberadaan serta kualitas sumber daya
manusianya. Sumber daya manusia yang ada haruslah dikelola dengan
sebaik-baiknya untuk memperoleh tenaga kerja yang terampil sehingga tujuan
perusahaan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Rencana-rencana kerja
organisasi, pengawasan, penelitian-penelitian tentang peningkatan produktivitas
tidak akan berjalan dengan baik bila para karyawan tidak dapat menjalankan
tugas dengan semangat yang tinggi, rasa gembira dan harapan untuk memperoleh
imbalan, baik berupa uang atau balas jasa lainnya, maka organisasi tidak akan
mencapai hasil produksi atau pelayanan yang maksimal seperti yang diharapkan
(As’ad, 2000). Agar dapat mempertahankan keberadaan karyawan 2 dan meningkatkan
performance dalam organisasi maka satu hal yang penting untuk dipertahankan
adalah masalah kepuasan karyawan. Iklim organisasi adalah suatu persepsi
tentang lingkungan, kepercayaan, nilai, dan norma anggota organisasi
-organisasi. Karena itu iklim organisasi dalam perusahaan merupakan hal yang
tidak dapat diabaikan. Suatu permasalahan akan muncul dalam organisasi dan
sesuai dengan keadaan yang ada, iklim organisasi yang baik akan berdampak baik
atau tinggi pada kinerja karyawan. Walaupun perusahaan telah
menginterprestasikan kebutuhan dirinya dan individu didalamnya serta mewujudkan
kebutuhan -kebutuhan itu dengan menciptakan iklim yang baik tetapi karyawan
tidak selalu memiliki tanggapan yang sama, tanggapan karyawan terhadap
lingkungan kerjanya tidak selalu objektif. Konsep mengenai iklim organisasi
telah mendapat perhatian kira-kira 30 tahun yang lalu tetapi sampai sekarang
belum ada kesepakatan. Para ahli telah banyak melakukan usaha untuk memisahkan,
menerengkan, menentukan tempat konsepsi ini dalam teori organisasi diantaranya
seperti yang dikatakan oleh Tagiuri (1968) yang mengatakan iklim organisasi
adalah kualitas yang relative abadi dari lingkungan internal organisasi yang
dialami oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi tingkah laku mereka serta dapat
diuraikan dalam nilai-nilai suatu set karakteristik tertentu dan lingkungan.
(Dr. Arni Muhammad, 2005:82)
Lingkungan internal suatu organisasi
meliputi berbagai aspek yaitu iklim organisasi, budaya organisasi, yangg
berkaitan dengan individu (karakteristik maupun perilaku) dan sebagainya.
Sterrs (1985:98) mengemukakan bahwa konsep iklim organisasi tidak terlepas dari
sifat dan ciri yang terdapat dalam suatu 3 lingkungan kerja yang timbul
terutama karena kegiatan organisasi yang di lakukan secara sadar dan di anggap
mempengaruhi perilaku dengan kata lain iklim organisasi dapat di anggap sebagai
“kepribadian” organisasi yang dilihat dan di rasakan oleh anggotanya, sehingga
faktor individu menjadi kekuatan utama dalam iklim organisasi, antara
organisasi satu dengan lainnya memiliki iklim organisasi yang berbeda. Dalam
penelitian iklim kerangka acuan organisasi adalah berdasar skema psikologis
pada nilai-nilai pribadi yang tersembunyi, yaitu konsepsi pribadi atau individu
yang mungkin di kumpulkan melalui organisasi (keenan & newton, 1984:126).
Litwin dan stringer (dalam Steers, 1985:102), menyebutkan bahwa iklim dipandang
sebagai konsep yang esensial Yang menghubungkan secara dinamis antara perilaku
individu dengan karakteristik lingkungan sosialnya, hal ini di jelaskan pula
oleh simon, (1981:37) yang mengajukan pernyataan hipotik, bahwa manusia adalah
suatu sistem perilaku. Kompleksitas pelakunya selama waktu tertentu merupakan cerminan
kompleksitas lingkungan, yang di temukan dan di hadapinya. Pandangan perilaku
ini tentunya dapat di kaitkan dengan organisasi sebagai lingkungan manusia
berinteraksi dan saling berbagai pikiran dan perasaan oleh karena itu perilaku
individu dalam organisasi sangat mempengaruhi keberhasilan dan pencapaian
sesuatu dalam organisasi. Hepner (1973:49) mengemukakan bahwa tercapai tidaknya
tujuan organisasi sangat dinpengaruhi oleh iklim organisasi yang kondusif akan
mengelola kebetuhan-kebetuhan organisasi secara optimal, sehingga dapat
menciptakan suasana lingkungan internal atau lingkungan psikologik yang 4
menunjang pencapaian tujuan organisasi. Hal ini di dukung oleh apa yang di
kemukakan oleh keenan dan newton (1984:63) yang mengatakan bahwa kepuasan kerja
bagi karyawan sangat di pengaruhi oleh iklim organisasi di tempat mereka
bekerja. Lebih lanjut dikatakan bahwa iklim kerja yang hangat akan memberi
dorongan pada karyawan seperti etos kerja yang kuat yang dapat memotivasi
karyawan untuk bekerja lebih giat lagi sehingga akan memberi pengaruh dalam
tugas pekerjaan. Dengan kata lain bahwa iklim organisasi akan berpengaruh
terhadap kerja karyawan sehingga mempengaruhi kinerjanya. Pengelolaan tenaga
kerja berdasarkan falsafah yang tidak hanya mengakui efektivitas dan efisiensi
saja tetapi juga harus mengakui pentingnya nilai karyawan sebagai individu,
karena salah satu elemen pokok suatu organisasi adalah kesediaan dan kemampuan
karyawan untuk memberikan sebagian daya upaya masing-masing secara nyata pada sistem
kerja sama untuk tujuan organisasi. Selain itu pula untuk menghasilkan output
yang baik maka diperlukan kerja dengan segala kondisi kerja dan situasi kerja
yang menunjang, kebijaksanaan administrasi, penyeliaan atau pengawasan,
hubungan antar pribadi, dan security Faktor-faktor tersebut oleh Herzberg
(dalam Hersey, 1995: 68) dikaitkan dengan kondisi dimana pekerjaan dilaksanakan
yang disebut sebagai iklim baik dalam organisasi. Kekuatan individu merupakan
ujung tombak keberhasilan organisasi. Seperti yang dikemukakan oleh Argyris
(1994), sebuah organisasi hanya bisa berkembang jika didukung oleh
individu-individu yang berkembang pula. 5 Manusialah sebagai sumber utama
organisasi tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun. Bagaimanapun baiknya
organisasi, lengkapnya sarana dan fasilitas kerja, semuanya tidak akan berarti
tanpa keberadaan manusia yang mengatur, menggunakan, dan memeliharanya. Menurut
Oakley dan Krug (1993:174), bagaimanapun canggihnya dan hebatnya suatu sistem
dan program tanpa dukungan dan sikap kooperatif dari orang-orang yang ada
didalamnya, suatu organisasi tidak dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan.
Manusia memiliki nilai sendiri, Seperti banyak diketahui setiap organisasi
memiliki nilai-nilai, peraturan-peraturan, kebijakan, sistem pemberian hadiah,
dan misi yang berbeda-beda yang akan berpengaruh terhadap anggotanya.
Organisasi juga memiliki harapan
yang berupa dukungan dari anggotanya sehingga mau dan mampu bekerja sebaik
mungkin untuk tujuan dan kepentingan organisasi. Salah-satu bentuk dukungan
yang diharapkan oleh organisasi dari setiap anggotanya adalah kinerjanya yang
tinggi terhadap organisasi, agar organisasi dapat terus berkembang dalam era
persaingan global ini. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran dari setiap
organisasi untuk dapat mencapai tujuan organisasi. Agar dapat memperoleh
kinerja yang baik diperlukan kualitas sumberdaya manusia yang baik pula
(Campbell, dkk., dalam Cascio, 1998). Kinerja adalah hasil yang dicapai oleh
seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan dan
dengan mengetahui kinerja karyawan diketahui pula tingkat keberhasilan
perusahaan serta dapat dijadikan ukuran peningkatan produktivitas atau kinerja
pada masa yang akan datang. Kinerja 6 antara pegawai satu dengan yang lainnya
berbeda. Diperlukan prinsip-prinsip efektivitas dan efisiensi sehingga dapat
dicapai kinerja karyawan yang baik. Agar bisa beradaptasi dengan perubahan yang
begitu cepat seperti yang telah diuraikan di depan, maka suatu organisasi perlu
memiliki karyawan yang berketrampilan tinggi yang tidak hanya mau, mampu dan
sanggup bekerja tetapi harus memiliki keyakinan tinggi pada kemampuannya untuk
melakukan peran dan tugas yang lebihl luas, serta memiliki fleksibilitas yang
tinggi dalam merespon situasi (Nease, dkk.,1999; Parker, 1998; Bandura, 1997).
Lauler (dalam parker, 1998:83) menambahkan selain keyakinan karyawan yang
mendukung kemampuan untuk melakukan kewajiban-kewajibannya secara lebih luas,
organisasi perlu mengembangkan individu karyawan untuk melakukan cara baru yang
lebih kompleks. Kinerja karyawan adalah hasil yang dicapai oleh seseorang
menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan dan dengan
mengetahui kinerja karyawan diketahui pula tingkat keberhasilan perusahaan serta
dapat dijadikan ukuran peningkatan produktivitas atau kinerja pada masa yang
akan datang. Kinerja antara pegawai satu dengan yang lainnya berbeda.
Diperlukan prinsip-prinsip efektivitas dan efisiensi sehingga dapat dicapai
kinerja karyawan yang baik. Seorang karyawan atau karyawan yang memiliki
prestasi tinggi maka dapat dipastikan bahwa karyawan tersebut memiliki
kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas -tugasnya di lapangan kerja.
Semakin baik performa kerja yang dimiliki oleh seorang karyawan maka semakin
luas peluang karyawan 7 tersebut menuju ke arah profesionalitas dan
reliabilitas kerjanya. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan yaitu keterampilan yang dimiliki; kemampuan dasar atau ability; usaha
yang dilakukan harus didukung oleh alat, teknologi yang tersedia/sarana; adanya
insentif (penghargaan atau pujian yang diberikan); lingkungan kerja yang
mendukung; dan adanya motivasi terus menerus, Rahardja (dalam Maghfiroh, 2006:
2). Kinerja karyawan sendiri merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang
tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan selama hidupnya . Sehingga
menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam pengembangan dan
pemeliharaan tenaga kerja. Karyawan yang tidak memperoleh prestasi dari pekerjaannya
maka moril mereka akan turun, absensi dan keterlambatan meningkat serta menjadi
semakin sulit untuk bekerja sama dengan mereka atau mengadakan suatu perubahan
penting. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja dari seseorang akan ikut menjadi
penentu kelangsungan operasional suatu perusahaan. Kinerja dalam hal ini
merupakan hasil yang telah dicapai dari yang telah di lakukan, di kerjakan,
dll. Sedangkan kerja merupakan aktifitas yang tidak bisa dilepaskan dari
kehidupan manusia. Hampir separuh dari kehidupannya manusia melakukan aktifitas
tersebut, karena untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya manusia terdorong
untuk melakukan aktifitas kerja. Iklim organisasi dalam perusahaan disini
merupakan gabungan dari persepsi-persepsi suatu evaluasi makro mengenai peristiwa
komunikasi, perilaku manusia, respons karyawan terhadap karyawan lainnya,
harapan-harapan, konflikkonflik antarpersonal, dan kesempatan bagi pertumbuhan
dalam organisasi 8 tersebut.
Keputusan-keputusan yang diambil
oleh anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif, untuk
mengikatkan diri dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam bekerja, untuk
meraih kesempatan dalam organisasi secara bersemangat, untuk mendukung para
rekan dan anggota organisasi lainnya, untuk melaksanakan tugas secara kreatif,
dan untuk menawarkan gagasan-gagasan inovatif bagi penyempurnaan organisasi dan
operasinya. Sehingga iklim organisasi dapat menjadi salah satu pengaruh yang
paling penting dalam produktivitas organisasi, karena iklim mempengaruhi usaha
anggota organisasi. Usaha dalam hal ini merujuk kepada penggunaan tubuh secara
fisik dalam bentuk mengangkat, berbicara, atau berjalan, dan penggunaan pikiran
mental dalam bentuk berpikir, menganalisis, dan memecahkan masalah. Hal ini
berhubungan dengan masalah kebutuhan, kejelasan organisasi, tanggung jawab,
peraturan yang berlalu ataupun sikap pimpinan. Begitu juga dengan adanya
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan akan menimbulkan ketidakpuasan
dalam diri karyawan. Karyawan yang mampu mengatasi permasalahannya akan
terlepas dari rasa kekecewaan, ketegangan dan konflik -konflik batin.
Sebaliknya apabila karyawan tidak dapat mengatasi permasalahannya akan
menganggu keseimbangan psikisnya dan dapat menyebabkan target dari perusahaan
yang diharapkan tidak bisa maksimal. Herzberg menegaskan (dalam Fraser, 1992:
46) bahwa bila kualitas penunjang itu kurang memadai akan terjadi ketidakpuasan
di antara karyawan. Perbaikan dalam keadaan yang telah merosot itu akan dapat
menghapuskan 9 ketidakpuasan tadi, yang pada gilirannya akan berpengaruh balik
pada semangat kerja maupun pada produktivitas. Begitu pula dengan PT Bangkit
Era Jaya Bersama Cabang Sumenep yang mempunyai komposisi pegawai dengan
berbagai kebutuhan. Dengan harapanharapan yang beragam maka nilai-nilai
individu yang ada juga semakin komplek. Hal ini dapat dapat menimbulkan iklim
kerja yang kurang menyenangkan apabila perusahaan tidak memahami nilai-nilai
dari setiap individu yang terkait di dalam organisasi sehingga mengakibatkan
timbulnya ketid ak puasan kerja. PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep
merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam Bidang rokok. Pemenuhan rokok
kepada masyarakat khususnya kaum adam yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan
sehari-hari menjadikan pelayanan yang optimal sebagai tugas dan visi dari
perusahaan Sebagaimana perusahaan rokok lainnya, diharapkan kinerja karyawan
PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep efektif dan efesien. Dikarenakan
upaya peningkatan kinerja yang terus ditingkatkan pada PT. Bangkit Era Jaya
Bersama wilayah jawa timur maka hal ini diupayakan oleh salah satu cabang dari
perusahaan tersebut wilayah jawa timur cabang sumenep. Menurut Direktur
perusahaan Gambaran umum yang dapat dilihat dari Iklim Organisasi pada PT.
Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep adalah suasana kerja karyawan yang
cukup kondusif
, tingkat efektifitas komunikasi
yang terjadi antar karyawan belum optimal yang berdampak kesalah pahaman antara
karyawan, kebijakan dan peraturan yang diterapkan perusahaan, dimana tidak semua
karyawan menerapkan aturan dan menerima kebijakan perusahaan tersebut, 10 serta
partisipasi seorang pemimpin yang membawahi karyawan-karyawannya dalam
melaksanakan tugas yang di bebankannya. Secara keseluruhan kondisi tersebut
mempunyai pengaruh terhadap karyawan PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang
Sumenep.(eko kristianto) Berdasarkan uraian di atas maka iklim organisasi
sangat besar perannya dalam mendorong kinerja karyawan. Oleh karena itu untuk
mengetahui seberapa besar variabvel hubungan iklim organisasi dengan kinerja
karyawan dan melihat fenomana di atas maka penulis mengambil judul Penelitian
“Hubungan Iklim Organisasi Dengan Kinerja Karyawan Di Pt.Bangkit Era Jaya
Bersama Cabang Sumenep”.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah tingkat iklim organisasi organisasi di PT.
Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep?
2. Bagaimana tingkat kinerja karyawan
di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep?
3. Bagaimanakah hubungan antara
iklim organisasi dengan kinerja karyawan di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang
Sumenep?
C.
Tujuan
penelitian
Tujuan penelitian ini antara lain :
1. Untuk
mengetahui tingkat iklim organisasi di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang
Sumenep.
2. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan di PT. Bangkit Era
Jaya Bersama Cabang Sumenep
. 3. Untuk mengetahui hubungan iklim organisasi
dengan kinerja karyawan di PT. Bangkit Era Jaya Bersama Cabang Sumenep.
D.
MANFAAT
PENELITIAN
Setiap kegiatan penelitian pasti mempunyai
manfaat tertentu. Manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Secara teoritis a.
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan dalam
penelitian-penelitian yang akan datang. b. Sebagai bahan kajian tambahan bagi
mahasiswa psikologi yang berminat untuk mempelajari psikologi industri. c.
Sebagai penambah wawasan dan pengalaman bagi penulis dalam penelitian ini.
2.
Secara praktis a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan menambah manfaat
berupa pengetahuan tentang iklim organisasi dan kinerja karyawan. b. Dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat diketahui informasi mengenai hubungan
iklim organisasi dengan kinerja karyawan sehingga dapat digunakan perusahaan
untuk menentukan pola kerja karyawan.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Hubungan iklim organisasi dengan kinerja karyawan di PT. Bangkit Era Jaya Bersama cabang Sumenep" Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD
No comments:
Post a Comment