Abstract
INDONESIA:
Komunikasi sangatlah penting dalam suatu komunitas merek, karena faktor utama dalam brand community adalah pembentukan komunikasi. Hubungan komunikasi tersebut tidak perlu aktif, tetapi paling tidak keberadaannya dapat ditentukan. Hal ini berarti bahwa komunikasi yang terjadi dapat melalui media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi dalam media sosial Facebook pada brand community Sophie Paris dan mengetahui komponen brand community apa saja yang muncul dalam komunikasi pada media sosial Facebook brand community Sophie Paris.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis wacana kritis paradigma struktural fungsional.Sumber data dari penelitian ini berupa postingan (dari Sophie Paris) dan teks-teks percakapan (antar member Sophie Paris dan dengan Sophie Paris sebagai gatekeeper) yang terdapat dalam media sosial Facebook, khususnya yang memuat tentang hal-hal yang berhubungan dengan komponen-komponen brand community, yakni Consciousness of Kind yang memiliki elemen legitimacy dan oppotional brand loyality, Rituals and Tradition, yang di dalamnya terdapat celebrating the history of the brand (merayakan sejarah merek), dan sharing brand stories(berbagi cerita merek), kemudian komponen yang terakhir Moral Responsibilitypada brand community Sophie Paris dalam kurun waktu dimulai dari tanggal 1 sampai dengan 28 Maret 2015.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang terjadi dalam media sosial Facebook pada brand community Sophie Paris adalah komunikasi massa,dengan temuan sebagai berikut; terdapat model komunikasi massa, yakni model penerimaan, terdapat ciri-ciri komunikasi massa, yakni anonimitas audience sertapenggunaan peralatan modern oleh komunikator (dalam hal ini adalah web) dan adanya ketidaksesuaian antara hal yang terdapat dalam teori yang menyebutkan bahwa komunikasi dalam komunikasi massa berlangsung satu arah, sedangkan dalam beberpa data ditemukan komunikasi dua arah.Adapun komponen brand community yang muncul dalam penelitian ini adalah Consciousness of Kind (kesadaran bersama) dengan indikator legitimacy serta Ritual and Tradition (ritual dan tradisi),yakni sharing brand stories, yang mana berbagi cerita pengalaman menggunakan produk adalah hal penting untuk menciptakan dan menjaga komunitas.Anonimitasaudience dalam komunikasi massa dapat masuk ke dalam dua komponen brand community yang muncul dalam penelitian ini, yakni Consciousness of KinddaRitual and Tradition disebabkan ketika berbagi cerita atau pengalaman menggunakan merek antar member maupun antara Sophie Paris dengan member tidak saling mengenal satu sama lain.
ENGLISH:
Communication is very important in a community brand, due to a main factor in the brand community is the establishment of communication. The relation of communication is not necessarily to be active, but at least its existence can be determined. This means that communication can occur through social media. This study aims to analyze communication on brand community of Sophie Paris in social media Facebook and know the components of brand community that appear in the communication on brand communityofSophie Paris insocial media Facebook.
The method used in this study is a qualitative method by using Critical Discourse Analysis approach in structural-functional paradigm. The data source from this study in the form of posts (Sophie Paris) and the texts of conversations (between the members and the Sophie Paris Sophie Paris as a gatekeeper) contained in the social media Facebook, especially that contains about matters related to the components of brand community, those are Consciousness of Kind that has elements of legitimacy and oppotional brand loyalty, Rituals and Tradition, in which there celebrating the history of the brand (celebrating the history of the brand), and sharing brand stories (share brand), then the last component is Moral Responsibility to the brand community of Sophie Paris starting from 1 to 28 March 2015.
The results of the study indicates that the communication occured on brand communityof Sophie Paris in the social media Facebook is mass communication, with the findings followed; there are models of mass communication, the acceptance model, there are characteristics of mass communication, the anonymity of the audience as well as the use of modern equipment by the communicator (web) and the discrepancy between the terms involved in the theory that communication in mass communication is one direction, whereas in some data has found two direction communication. The components of brand community that emerged in this study is the Consciousness of Kind (collective consciousness) with the indicator of legitimacy and Ritual and Tradition (ritual and tradition), those aresharing brand stories, which share the experience of using the product is important to create and maintain the community. Anonymity of audience in mass communication can be included into two components of brand community that emerged in this study, thoseare Consciousness of Kind and Ritual and Tradition caused when sharing a story or experience by using members of mere kantar nor between Sophie Paris and the members who do not know each other.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada abad 21, teknologi komunikasi telah
memasuki era yang begitu dahsyat. Media sosial ataupun Jejaring sosial (social
networking) menjadi fenomena yang cukup menarik untuk diteliti, karena dengan
seiring perkembangannya segala macam aktifitas dan kegiatan dapat diterapkan,
salah satunya sebagai media berkumpul dengan orang-orang yang memiliki hobby,
kesukaan, bahkan visi dan misi yang sama. Intrenet sudah menjadi alat
berkomunikasi dan berbagi informasi. Adanya jejaring sosial di internet, lalu
lintas informasi menjadi tidak hanya satu arah tapi juga multiarah. Banyak
sekali “percakapan” yang terjadi. Memasuki jejaring media sosial, berarti
berkesempatan untuk terlibat dalam percakapan tadi, minimal mengetahui apa yang
sedang dipercakapkan (Puspitasari, 2010:16). Media sosial dipahami sebagai
sebuah bentuk baru berkomunikasi, merupakan sarana percakapan yang terjadi di
internet dan ditopang oleh alat berupa aplikasi atau software.
Tidak seperti komunikasi di internet
pada masa sebelumnya yang cenderung searah, komunikasi di media sosial kini
bersifat interaktif, terbuka dan memungkinkan setiap orang untuk ikut
berpartisipasi di dalamnya. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang
ini antara lain: blog, twitter, facebook, wikipedia, dan youtube. Jumlah
pengguna media 2 sosial di Indonesia meningkat tajam dalam setahun ini. Hingga
Maret 2010 dilaporkan jumlah pengguna Twitter di Indonesia mencapai lima juta
akun. Saat ini, Indonesia pun merupakan negara dengan jumlah pengguna Facebook
dan Twitter tertinggi di Asia (Puspitasari, 2010:4). Berbagai penelitian
mengenai jejaring sosialpun telah banyak yang dilakukan, seperti halnya penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Niranti (2013) tentang Pola Perilaku Pengguna
Facebook, yang merupakan sebuah studi deskriptif kualitatif tentang motivasi
pengguna facebook dan dampaknya bagi kepribadian pengguna facebook di kalangan
pelajar Sekolah Menengah Atas dalam komunitas facebook Tawangmangu Adem.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Ia lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
(1) Motivasi dalam menggunakan facebook dari masing masing individu pastilah
berbeda. Mereka memiliki dorongan berbeda dalam mengambil keputusan penggunaan
facebook. Facebook sebagai jejaring sosial memang tujuan utamanya adalah untuk
bersosialisasi dan menambah teman. Interaksi dengan teman dan guru selama ini
dibatasi oleh waktu. Pelajar dan para remaja bisa mempunyai lebih anyak waktu
untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman mereka. Dari hasil penelitian
yang peneliti peroleh dapat diimpulkan bahwa facebook memanglah berguna untuk
media komunikasi jarak jauh yang ampuh, karena tidak harus bertemu muka kita
dapat berkomunikasi dengan orang yang kita inginkan. Pola perilaku remaja
penggunanya masih nampak biasa saja seperti remaja pada umumnya. (2) Dampak
yang ditimbulkan dalam penggunaan 3 facebook sangatlah beragam ada yang positif
dan negatif seperti: a. Tidak dapat bersosialisasi dengan baik. Orang yang
bermain facebook akan terfokus ke satu titik dan tidak dapat bermain dengan
teman temanya, orang yang bermain Facebook akan terlalu asik bergabung dalam
dunianya. b. Menambah teman, Facebook sebagai jejaring sosial memang tujuan
utamanya adalah untuk bersosialisasi dan menambah teman. Adapun yang dimaksud
dengan komunikasi massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa
(communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan
menggunakan sarana media. Istilah massa dalam komunikasi massa berkaitan dengan
media massa, kemudian pertanyaan yang muncul adalah media massa apa yang
terdapat dalam komunikasi massa? Terdapat banyak versi tentang bentuk dari
media massa dalam komunikasi massa, namun dari sekian banyak versi tersebut
dapat dikatakan media massa bentuknya antara lain media elektronik (televise,
radio), media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), buku, dan film. Dalam
perkembangan komunikasi massa yang sudah sangat modern dewasa ini, ada
perkembangan tentang media massa, yakni ditemukannya internet. Akan tetapi,
belum ada, untuk tidak mengatakan tidak ada, bentuk media dari definisi
komunikasi massa yang memasukkan internet dalam media massa. Padahal, jika
ditinjau dari fungsi, dan elemennya, internet jelas masuk dalam bentuk
komunikasi massa. Dengan demikian, bentuk komunikasi massa bisa ditambah dengan
internet (Nurudin, 2007: 5). 4 Pekembangan teknologi komunikasi yang semakin
canggih tidak dapat dipungkiri membawa pengaruh terhadap segala jenis
perubahan. Sebagai contoh misalnya terdapat ungkapan yang meneyebutkan bahwa
kecanggihan teknologi “mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat”. Pun
demikian halnya dengan perilaku para pengguna media sosial, yang mana pada awalnya
media sosial hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, kini telah banyak
digunakan dan dimanfaatkan untuk keperluan yang lain seperti berbisnis ataupun
sebagai media penyatu bagi komunitas berbagai hal, salah satunya brand
community.
Istilah “brand community” pertama
dikemukakan oleh Muniz & O‟Guinn (1995) dalam Association for Consumer
Research Annual Conference in Minneapolis. Pada tahun 2001 artikel berjudul
“brand community”dipublikasikan dalam jurnal penelitian konsumen (SSCI), mereka
menjelaskan konsep brand community sebagai “suatu bentuk komunitas yang
terspesialisasi, komunitas yang memiliki ikatan yang tidak berbasis pada ikatan
secara geografis, namun lebih didasarkan pada seperangkat struktur hubungan
sosial di antara penggemar merek tertentu”. Sophie Paris merupakan salah satu
perusahaan fashion di Indonesia yang berbasis network marketing yang saat ini
sudah merambah ke mancanegara. Sebagai perusahaan yang mengklaim sebagai
perusahaan fashion no.1 di Indonesia, Sophie Paris tentunya memiliki berbagai
sarana komunikasi yang dapat mempermudah konsumennya dalam mendapatkan
informasi tentang berbagai produk mereka. Semua informasi tentang Sophie 5
Paris dapat diakses melalui melalui Sophie Mobile, website www.sopieparis.com,
Facebook www.facebook.com/sophieparisindonesia, dan Twitter @sophie_paris.
Berbagai media sosial tersebut memudahkan para konsumen Sophie Paris untuk
mendapatkan informasi tentang produk dan berkomunikasi antar member ataupun
anatar konsumen (Sophie, 2014). Hubungan antara komunitas dan kebutuhan
konsumen dapat terpenuhi dalam sebuah komunitas melalui banyak hal, salah
satunya adalah komunikasi. Komunikasi merupakan bukti nyata dari sebuah
komunitas pada setiap anggotanya. Berbagai aktivitas dapat menjadi sangat
bernilai bagi konsumen dan di dalam aktivitas tersebut terjalin komunikasi
antar konsumen. Komunikasi dapat menjadi media informasi bagi konsumen untuk
mengetahui lebih banyak tentang produk. Sebuah komunitas merek, di dalamnya
terdapat dimensi atau komponen-komponen brand community, diantaranya
consciousness of kind, ritual and tradition, dan moral responsibility. Ritual
dan tradisi juga nyata adanya dalam komunitas merek. Ritual dan tradisi
mewakili proses sosial yang penting dimana arti dari komunitas itu adalah mengembangkan
dan menyalurkan dalam komunitas. Beberapa diantaranya berkembang dan dimengerti
oleh seluruh anggota komunitas, sementara yang lain lebih diterjemahkan dalam
asal usulnya dan diaplikasikan. Ritual dan tradisi ini dipusatkan pada
pengalaman dalam menggunakan merek dan berbagi cerita pada seluruh anggota
komunitas. Seluruh komunitas merek bertemu dalam suatu proyek dimana dalam
proyek ini ada beberapa bentuk upacara atau 6 tradisi. Ritual dan tradisi dalam
komunitas merek ini berfungsi untuk mempertahankan tradisi budaya komunitas.
Ritual dan tradisi yang dilakukan salah satunya adalah Sharing Brand Stories
(berbagi cerita merek). Berbagi cerita pengalaman menggunakan produk merek
adalah hal yang penting untuk menciptakan dan menjaga komunitas. Cerita berdasarkan
pengalaman memberi arti khusus antar anggota komunitas, hal ini akan
menimbulkan hubungan kedekatan dan rasa solidaritas antar anggota. Secara
mendasar, komunitas menciptakan dan menceritakan kembali mitos tentang
pengalaman apa yang dialaminya pada komunitas. Berbagi cerita merek adalah hal
yang penting karena proses ini mengukuhkan kesadaran yang baik antara anggota
dan merek yang memberikan kontribusi pada komunitas. Hal ini juga membantu
dalam pembelajaran nilai-nilai umum. Lebih lanjut, dengan berbagai komentar
dengan anggota komunitas lainnya, maka salah satu anggota akan merasa lebih
aman didalamnya, pemahaman bahwa ada banyak anggota yang juga
merasakanpengalaman yang sama. Ini adalah keuntungan utama dalam komunitas. Hal
ini juga membantu melestarikan warisan sehingga merek tetap hidup dari budaya
dan komunitas mereka.
Dalam semua komunitas, teks dan
simbol yang kuat adalah yang mewakili budaya kelompok. Teks dan simbol
sejatinya merupakan esensi terpenting dalam sebuah komunikasi. Dengan
berkomunikasi maka sebenarnya kita melakukan pertukaran simbol, maupun budaya
(Muniz & Guin, 2001). Penelitian terdahulu tetang Brand Community salah
satunya seperti yang dilakukan oleh Palupi (2003) tentang Analisis Interaksi
Brand 7 Community Sgloverz Yogyakarta Dengan PO. Sumber Group. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa: (1) hubungan yang terjalin antar anggota brand community
SGLoverz Yogyakarta adalah hubungan yang berdasarkan kebersamaan dan
kekeluargaan, (2) hubungan yang terjalin antar anggota brand community SGLoverz
secara menyeluruh jugamerupakan hubungan yang berdasarkan kebersamaan dan
kekeluargaan, (3) hubungan yang terjalinantara SGLoverzsebagai brand community
dengan PO. Sumber Group sebagai perusahaan pemilik mereka adalah hubungan dua arah,
di mana keduabelahpihak saling menerima dan saling mendukung. Penelitian ini
juga dapat membuktikan bahwa brand community tidak hanya dapat digunakan
sebagai media promosi suatu merek tetapi dapat pula digunakan sebagai media
untuk mengubah citra merek (brand image). Dalam era modern seperti sekarang
ini, manusia seperti bergerak sangat cepat. Bukan manusianya yang bergerak
sebenarnya, akan tetapi komunikasinya. Di zaman dahulu komunikasi membutuhkan
waktu yang cukup lama atau terhambat, contohnya saja ketika berkirim surat,
perlu beberapa hari untuk surat sampai ke tangan orang yang kita kirimi surat,
juga butuh beberapa hari lagi untuk menerima balasannya. Perkembangan teknologi
seolah membuat komunikasi bisa tersampaikan bahkan dalam hitungan detik, maka
dari itu sangat efisien dari segi hal pengiriman, dan tentunya juga efektif.
Media komunikasi juga sangat berperan dalam komunikasi yang efisien, karena
menjadi medium yang memproduksi maupun mendistribusikan informasi. Media
komunikasi menjadi 8 perpanjangan ekstensi manusia untuk mengadakan komunikasi
guna berhubungan dengan lingkungannya. Facebook, merupakan salah satu media
komunikasi yang sangat popular dan banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Menurut www.checkfacebook.com pada awal tahun 2011 Indonesia masuk dalam 3
negara pengguna Facebook terbesar di dunia, yaitu 32.129.460 pengguna. Posisi
tersebut berada di bawah urutan pertama negara pembuatnya yaitu Amerika Serikat
yang memiliki 146.805.000 pengguna. Ini berarti Indonesia melewati Inggris yang
sebelumnya berada di atas Indonesia dengan memiliki 28.661.600 pengguna
(Puspitasari, 2010:16). Hampir seluruh lapisan masyarakat pada saat ini
mengetahui, dan menggunakan akun media sosial yang satu ini. Tak heran jika
kepopularan Facebook membuat banyak penulis menjadikannya sebagai bahan utama
untuk yang kemudian disajikan menjadi sebuah buku dan bahan bacaan yang
menarik. Salah satu penulis yang menjadikan Facebook sebagai tema besar dalam
sebuah bukunya adalah Nurudin. Melalui bukunya yang berjudul Tuhan Baru
Masyarakat Cyber di Era Digital, Nurudin menyampaikan tentang kilas balik
kehidupan media massa dengan beberapa contoh kasus yang disertakannya. Pembaca
seolah dibuat penasaran dengan istilah „Tuhan Baru” dalam judul besar bukunya.
Penulis mengakronimkan Facebook sebagai Tuhan Baru masyarakat cyber. Seolah
berkaca dengan perkembangan zaman yang serba canggih seperti saat ini,
masyarakat yang terhipnotis dengan dunia maya menganggap bahwa Facebook adalah
Tuhannya. Tempat 9 mengadu dan bercerita. Namun, penulis mengharapkan kita
(pengguna sosial media terutama Facebook) untuk menggunakan Facebook sewajarnya
saja.
Jadi, manfaat dan tidak manfaat Facebook
sangat bergantung dengan si pengguna. Penulis juga menyebutkan bahwa perilaku
pengguna Facebook seperti menulis dan memberitahu bahwa dirinya melakukan
hal-hal yang dianggap keren, meng-upload foto dengan gaya narsis di
tempat-tempat yang mereka anggap cool atau bergengsi untuk menumbuhkan sebuah
citra tertentu merupakan salah satu perilaku braggadocian behavior (braggart
berarti pembual atau penyombong). Diakui atau tidak, media sosial telah
mengubah, memandu, memilihkan apa yang harus dilakukan manusia dan apa yang
tidak. Tak heran jika kita tengah menumbuhkan Tuhan baru dalam diri sendiri. Buku
Tuhan Baru Masyarakat Cyber adalah kumpulan tulisan tentang media massa yang
dimuat di koran, blog, atau tulisan lepas saya dalam beberapa tahun terakhir.
Semua orang tahu media massa ialah alat penghubung antara masyarakat satu
dengan masyarakat lain melalui penyampaian informasi.
Dengan media massa lah, seseorang
dapat mengetahui informasi sekalipun itu dalam lingkup wilayah yang kecil. Di
zaman yang serba canggih ini, media massa sudah tidak asing lagi di telinga
kita . Bahkan peran media massa yang semula hanya penyampaian informasi kini
menjadi multifungsi. Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
komunikasi dalam media massa tentang analisis wacana salah satunya seperti pada
penelitian Khurivati (2013) yang berjudul Analisis Wacana Pada Teks Berita 10
Tuntutan Pembubaran FPI Pada SKH Kompas Edisi Februari 2012. Hasil dari
penelitian tersebut bahwa Kompas terkesan berhati-hati dalam setiap berita yang
dipublikasikannya. Pemarjinalan berita yang terjadi pada Kompas tidak secara
langsung memojokkan FPI. Strategi eksklusi tidak terlalu digunakan, hal ini
menunjukkkan bahwa kompas cederung tidak mengeluakan aktor yang bersangkutan
(FPI). Pemberitaan pada Kompas, sering menggunakan strategi inklusi dimana FPI
hanya ditampilkan sebagai ormas yang bertindak anarkis dalam melakukan aksinya.
Kompas tidak menyebutkan kegiatan FPI yang bersifat positif seperti kegiatan
sosial. Dalam pemberitan ini, Kompas cenderung menyoroti sikap aparat yang
bertindak aktif dan sigap. Shafer dalam Muniz, Guinn (2001) menyebutkan bahwa
faktor utama dalam brand community adalah pembentuk komunikasi. Hubungan
komunikasi tersebut tidaklah perlu aktif tetapi paling tidak keberadaannya
dapat ditemukan. Hal ini berarti bahwa komunikasi yang terjadi salah satunya
dapat melalui media sosial. Melihat pentingnya komunikasi dalam sebuah
komunitas merek salah satunya melalui media sosial Facebook, menarik perhatian
peneliti untuk mengetahui dan menganalisa tentang komunikasi yang terjadi dalam
media sosial Facebook pada brand community Sophie Paris. Penelitian ini berbeda
dengan penelitian brand community sebelumnya dari Palupi (2003), yang mana hal
yang dianalisis dalam penelitian ini adalah komunikasi, sedangkan dalam
penelitian terhadulu hal yang dianalisis adalah bentuk interaksi. Perbedaan
lain adalah subjek atau sumber data dalam penelitian ini adalah postingan (dari
Sophie Paris) dan teks-teks percakapan 11 (antar member Sophie Paris dan dengan
Sophie Paris sebagai gatekeeper) yang terdapat dalam media sosial Facebook,
bukan dari sebuah komunitas merek yang berada pada suatu daerah tertentu
seperti pada penelitian sebelumnya. Hal ini juga yang menjadi pembeda antara
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya tentang analisis wacana dari
Khurivati (2012), yang mana suber data dalam penelitian terdahulu berasal dari
media massa Kompas (surat kabar), sedangkan dalam penelitian ini menggunakan
media sosial Facebook yang digunakan sebagai sarana komunikasi antar member
atau anggota brand community.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana komunikasi dalam media sosial
Facebook pada brand community Sophie Paris?
2. Komponen brand community apa saja yang
muncul dalam komunikasi pada media sosial Facebook brand community Sophie
Paris?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah menjawab
rumusan masalah yakni :
1. Mengetahui komunikasi dalam media
sosial Facebook pada brand community Sophie Paris 2. Mengetahui komponen brand
community yang muncul dalam komunikasi pada media sosial Facebook brand
community Sophie Paris
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis Penelitian ini
diharapkan mampu melihat bagaimana pola komunikasi para anggota brand community
(Sophie Paris) yang terjadi dalam media sosial Facebook serta mengetahui
komponen brand community apa saja yang muncul dalam komunikasi pada media
sosial Facebook brand community tersebut.
2. Manfaat praktis Diharapkan
nantinya penelitian ini mampu dijadikan bahan pertimbangan atau masukan bagi
perusahaan dalam menetapkan strategi di bidang pemasaran untuk mengembangkan
usaha bisnis mereka khususnya melalui media sosial, dan diharapkan dapat
menjadi bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Psikologi" :Analisis komunikasi pada brand community Sophie Paris dalam media sosial Facebook." Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
1 comment:
نقل عفش بالطائف
نقل اثاث بالطائف
نقل العفش بالطائف
شركة نقل عفش بالطائف
شركة نقل اثاث بالطائف
شركات نقل العفش بالطائف
نقل عفش بخميس مشيط
نقل اثاث بخميس مشيط
Post a Comment